Top

7 Tips agar Anak Suka Makan Sayur dan Buah

Oleh Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

  |  

13 Okt 2022

  |  

Parenting

Sayur dan buah adalah salah satu sumber gizi yang penting bagi tumbuh kembang anak-anak usia dini. Selain itu, sayur dan buah dapat mengurangi risiko terjangkitnya penyakit kronis. Penyakit kronis yang berpotensi diderita anak usia dini karena kurangnya asupan gizi dari sayur dan buah adalah, hipertensi, gangguan jantung, dan penyakit lainnya. Namun, banyak anak usia dini mengalami neofobia makanan.

Dilansir dari Healthchange.sg, Ong Jia Xin menyatakan bahwa neofobia makanan atau ketakutan akan makanan yang baru atau tidak dikenal akan memuncak antara usia dua hingga enam tahun. Anak-anak pada usia dini juga cenderung lebih menyukai rasa manis (dari makanan) dan mungkin menganggap beberapa sayuran tidak enak. Akibatnya, mereka mungkin menolak atau hanya makan buah dan sayuran dalam jumlah terbatas.

Apakah buah hati Anda sedang mengalami neofobia makanan? Bagaimana cara menstimulasi selera anak-anak usia dini pada makanan berjenis sayur dan buah?

1. Memberikan Edukasi tentang Manfaat Sayur dan Buah

Salah satu faktor yang menyebabkan anak tidak menyukai sesuatu adalah karena ia belum tahu. Tak kenal maka tak sayang, tugas orang tua adalah memberikan edukasi tentang manfaat dari sayur dan buah agar anak-anak semakin bersemangat untuk memahami betapa pentingnya sayur dan buah. Orang tua bisa mengajarkannya dengan media-media menarik, misalnya dengan media dongeng, film edukasi, atau gim edukasi. Contoh film edukasi yang sederhana dan paling disukai anak-anak Indonesia adalah Marbel Sayur dan Marbel Buah.

2. Mengajak Anak Memasak Bersama

Orang tua bisa melibatkan anak saat memasak bersama. Langkah pertama sebelum memasak sayur-sayuran adalah mencucinya. Orang tua bisa mengajak anak untuk mencuci sayuran bersama. Orang tua juga bisa menjelaskan kepada anak bahwa sayuran perlu dicuci dengan air agar bersih dari debu atau kotoran yang menempel. Selain itu, mencuci sayur dapat menghindari dampak negatif penggunaan pestisida serta pupuk kimia yang masih menempel pada sayuran.

Saat memasak sayuran, orang tua bisa menjelaskan kepada si kecil bahwa kuman-kuman akan mati saat terkena air yang mendidih, sehingga sayur-sayuran akan lebih higienis untuk dikonsumsi. Orang tua juga bisa menjelaskan bahwa aneka bumbu masak yang digunakan bisa mengurangi rasa pahit, bahkan bisa membuat sayur-sayuran menjadi lebih lezat saat disantap.

3. Meminta Dukungan dari Guru di Sekolah

Anak-anak terkadang masih merasa ragu tentang apa yang dikatakan oleh orang tuanya. Agar anak semakin yakin betapa pentingnya sayur dan buah bagi kesehatan manusia, orang tua bisa meminta guru di sekolah untuk memberikan edukasi kepada si kecil bersama dengan teman-teman lainnya. Misalnya dengan mengadakan pembelajaran memasak berbahan sayur dan buah bersama, meminta anak membawa bekal makanan yang mengandung sayur dan buah di hari tertentu, dan aneka kegiatan edukasi lainnya yang bisa memotivasi anak agar mencintai sayur dan buah.

4. Mengajak Anak Berkebun

Orang tua bisa mengajak anak menanam aneka buah dan sayur. Orang tua juga bisa mengajari si kecil cara merawat dan menanamnya. Tentu saja tanaman yang ditanam harus dirawat baik-baik agar terjaga kerapian, keindahan, dan kebersihannya.

Orang tua bisa menjelaskan kepada anak akan kebesaran Tuhan yang telah menyediakan manusia sayur dan buah untuk dimakan. Tuhan menciptakan sayur dan buah bukan hanya untuk memperindah alam semesta, tetapi juga supaya bisa dinikmati oleh manusia agar memiliki tubuh yang sehat dan bugar.

5. Makan Sayur bersama Teman atau Saudara yang Sebaya

Banyak guru PAUD yang menyaksikan sendiri anak-anak didiknya yang dulunya tidak suka makan sayur, menjadi suka setelah makan sayur bersama dengan teman-teman di sekolah. Hal ini membuktikan bahwa anak-anak yang usianya sebaya bisa menjadi motivator dan influencer yang baik bagi si kecil.

Tidak ada salahnya bila hal ini juga diterapkan di rumah. Orang tua bisa mengundang teman-teman sekolah, anak-anak dari saudara, atau anak-anak dari tetangga dekat untuk berkunjung ke rumah guna makan sayur bersama. Orang tua bisa mengambil momen-momen saat ulang tahun anak atau saat merayakan hari raya.

6. Hindari Mengajak Anak Berbelanja di Tempat yang Kurang Higienis

Beberapa penjual sayur dan buah di beberapa pasar tradisional kurang menjaga kebersihan saat menjajakan jualannya. Saat orang tua mengajak si kecil berbelanja sayur dan buah, sebaiknya menghindari tempat-tempat yang kurang higienis, apalagi di tempat yang baunya kurang mengenakkan. Saat berbelanja sayur dan buah (apalagi saat mengajak anak ikut berbelanja), sangat disarankan agar orang tua berbelanja di supermarket dan tempat lain yang terjaga kebersihan dan kesehatannya.

Hal ini sangat penting dilakukan agar anak tetap berpikir bahwa sayur dan buah adalah makanan yang lezat dan sehat. Anak juga akan terhindar dari pikiran negatif tentang sayur dan buah.

7. Hindari Memaksa Si Kecil

Memaksa anak apalagi dengan cara memarahi anak agar mau makan sayur dan buah, bisa berdampak buruk bagi perkembangan anak. Bisa-bisa anak justru semakin membenci sayur dan buah. Nikmati proses saat anak bersedia makan sayur atau buah dalam jumlah sedikit. Orang tua juga bisa mencampur sayur dengan makanan atau masakan lain dengan kuantitas yang tidak terlalu banyak. Hal yang tidak kalah penting, orang tua perlu menjadi contoh yang baik sebagai seorang pecinta sayur dan buah dengan secara rutin mengonsumsinya. 

 


Sumber Referensi:

1. Ong, J X. (2022). Food for children why fruits and vegetables are important [1]

2. Serbinski, K. (2021). 6 ways to get kids to try new fruits and veggies [2]

 

Bagikan artikel ini

Author :

Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

Kak Zepe adalah pencipta lagu edukasi, pengajar di SD Olifant Sleman DIY, dan penulis artikel edukasi dan parenting.