Top

Anak Menggigit Teman? Inilah Cara Mudah untuk Mencegahnya

Oleh Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

  |  

13 Des 2022

  |  

Parenting

Anak usia dini masih memiliki kosakata terbatas dan terkadang belum memahami cara mengekspresikan diri dengan cara yang baik. Shana L. Boyle, PhD berpendapat:

“Menggigit juga bisa menjadi cara balita untuk mendapatkan perhatian atau mengungkapkan perasaannya. Frustrasi, kemarahan, dan ketakutan adalah emosi yang kuat dan balita tidak memiliki keterampilan bahasa untuk mengomunikasikan perasaan mereka.”

Salah satu cara mengekspresikan diri adalah dengan menggigit teman. Tentu saja kebiasaan menggigit teman bukanlah hal yang baik. Ayah dan Bunda perlu melakukan sesuatu agar kebiasaan ini bisa dikontrol atau bahkan dihentikan oleh sang buah hati. Bagaimana caranya?

1. Tidak Membiasakan Anak Sering Menggigit Sesuatu

Sering kita lihat anak-anak suka menggigit jari jempolnya atau menggigit suatu benda yang menurut dia menarik atau asing. Ayah dan Bunda perlu mencegah kebiasaan ini, misalnya dengan memberikan pujian atau hadiah saat ia bisa menghentikan perilaku ini dalam sebuah rentang waktu, misalnya 3 jam.

Ayah dan Bunda juga perlu memberikan pengertian kepada si kecil, bahwa kebiasaan menggigit jari tidak baik untuk kesehatan, karena jari atau tangan sering digunakan untuk memegang sesuatu sehingga mudah terkena kuman. Kebiasaan menggigit benda selain makanan, juga bisa membuat susunan gigi menjadi tidak teratur. Selain itu, Ayah dan Bunda juga bisa meminta si kecil mengenakan sarung tangan.

2. Berbicara dari Hati ke Hati

Berikan nasihat kepada si kecil bahwa menggigit atau menyakiti teman bukanlah perilaku yang baik dan cara terbaik dalam menyelesaikan persoalan. Ayah dan Bunda bisa menjelaskan bahwa tindakan menyakiti orang lain bisa membuat teman yang lain merasa takut dan bisa mengakibatkan teman tidak mau dekat dengan kita.

Ajarkan pula kepada si kecil, bila ia merasa kecewa atau sedih sebaiknya ia cepat menceritakan persoalannya kepada guru atau Ayah dan Bunda; agar segera mendapatkan bantuan untuk menyelesaikan persoalan yang sedang dihadapi si kecil.

3. Mengajarkan Cara Mengekspresikan Perasaan Secara Positif

Sosok guru atau orang tua kadang tidak bisa selalu ada menemani si kecil. Ayah dan Bunda perlu mengajarkan kepada si kecil cara mengungkapkan perasaannya dengan aneka aktivitas yang positif, misalnya dengan cara mengatur nafas, berdoa, menggambar, mewarnai, mendengarkan lagu, berolahraga dan lainnya. 

Ayah dan Bunda bisa mengajak si kecil bermain "Marbel Mewarnai" agar si kecil bisa mengekspresikan diri dengan cara yang baik dan melakukan aktivitas positif serta edukatif. Silakan diunduh ya, Ayah dan Bunda!

Setelah si kecil merasa tenang, Ayah dan Bunda perlu menasihati si kecil agar ia bisa menceritakan “uneg-unegnya”.

4. Mengajarkan Cara Melindungi Diri

Saat anak merasa terancam atau bahkan ada kemungkinan menjadi korban “bullying”, tentu saja si kecil perlu melakukan sesuatu untuk membela diri.

Bila si kecil belum terlalu terdesak, ia bisa diajarkan untuk menghindari perlakuan yang tidak baik tersebut dan melaporkan apa yang dialami kepada orang yang dipercaya, misalnya satpam, guru, teman, atau orang tua.

Saat ia benar-benar merasa terancam, ajarkan kepada si kecil agar menghindari orang yang mengancamnya. Bila memang dalam keadaan terdesak, si kecil perlu diajarkan untuk berani berteriak atau meminta tolong. Yang pasti, si Kecil perlu memahami bahwa kebiasaan menggigit teman bukanlah solusi terbaik.

Selain belajar cara melindungi diri di lingkungan luar rumah, si kecil bisa belajar cara melindungi di dalam rumah. Bagaimana caranya? Ayah dan Bunda bisa mengajak si kecil bermain "Marbel Aman di Rumah".

5. Membantu Mengatasi Setiap Persoalan Anak

Suatu persoalan yang besar biasanya bermula dari persoalan kecil yang tidak terselesaikan dengan baik. Sebagai orang tua, Ayah dan Bunda perlu peka terhadap apa yang sedang dialami serta dirasakan anak. Perilaku menggigit teman bisa saja disebabkan oleh sang buah hati sedang mengalami stres.

Selain mengajak anak berbicara dari hati ke hati, Ayah dan Bunda bisa membantu si kecil untuk mengelola stresnya dengan cara:

  • Memberikan kesibukan yang positif
  • Mengajak anak berlibur
  • Memberikan aktivitas menyenangkan sepulang sekolah.
  • Mengatur rutinitas harian yang sehat dan menyenangkan.

Menonton video dongeng bisa menjadi salah satu kesibukan anak yang positif. Ajak anak menonton video dongeng "Rini, Cerita Anak Interaktif" di bawah ini!

6. Menyediakan Waktu Khusus untuk Beristirahat

Kebiasaan menggigit teman atau perilaku kasar lainnya juga bisa disebabkan anak sedang mengalami kelelahan fisik. Ayah dan Bunda perlu menyediakan waktu istirahat khusus kepada si kecil, agar ia bisa memulihkan tenaga dan menyegarkan hati serta pikirannya dengan beristirahat, melakukan kegiatan yang menenangkan, atau tidur. Ayah dan Bunda bisa membangun karakter positif anak saat anak tertidur dengan mangajak anak menonton video klip di bawah ini!

7. Memahami Alasan Anak Menggigit Teman

Setiap terjadi kasus si kecil menggigit teman, baik di sekolah atau di tempat lain, Ayah dan Bunda perlu mencari tau apa alasan atau penyebab ia melakukan hal itu. Setelah memahami akar persoalannya, Ayah dan Bunda bisa membantu si kecil untuk menemukan solusi terbaik. Bila kasus ini terjadi di sekolah, Ayah dan Bunda bisa berkonsultasi kepada guru kelas atau guru bimbingan konseling. 

8. Memberikan Pengertian dengan Bermain

Ayah dan Bunda bisa melakukan bersama anak permainan sederhana ini untuk menghentikan kebiasaannya menggigit teman, yaitu dengan memberikan instruksi:

“Tepuk 1 kali untuk sesuatu yang boleh digigit dan tepuk 2 kali untuk sesuatu yang tidak boleh digigit.”

Lalu, Anda tinggal menyebutkan benda-benda tersebut, misalnya:

  • Jari (tepuk 2 kali, karena jari tidak boleh digigit)
  • Jambu (tepuk 1 kali, karena jambu tidak boleh digigit)
  • Dan contoh lainnya, seperti meja, kue, baju, kain, dan lainnya.

Setiap anak membutuhkan sarana untuk mengekspresikan perasaannya. Itulah pentingnya jalinan komunikasi yang baik, antara anak dan orang tua. Ayah dan Bunda bisa sering-sering melakukan aktivitas bersama agar kedekatan antara anak dan orang tua tetap terjaga, misalnya dengan cara bermain bersama, menonton film edukasi bersama, liburan bersama, dan aktivitas lainnya. 

Agar si kecil tidak mudah merasa bosan dan mengalami gangguan secara mental, Ayah dan Bunda bisa mengajak si kecil untuk melakukan aktivitas positif dan edukatif, misalnya dengan bergabung dalam kelas kreator di Gamelab.id. Kelas ini membuka ruang bagi si kecil untuk bisa mengembangkan keterampilannya di dunia digital.


Sumber Referensi:

1. Lockhart, A.L.T. (2020). What to do if your child is biting other children at daycare [1]

2. Boyle, S.L (2022). Stop biting [2]

3. Freepik. (2022). Beautiful baby sitting kitchen desk looking away [3]

4. Freepik. (2022). Happy young mother playing having fun with her little baby son [4]

Bagikan artikel ini

Author :

Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

Kak Zepe adalah pencipta lagu edukasi, pengajar di SD Olifant Sleman DIY, dan penulis artikel edukasi dan parenting.