Top

Bullying Pada Anak: Kenali Tandanya dan Panduan Lengkap untuk Membantunya

Oleh Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

  |  

14 Mei 2023

  |  

Parenting

Intimidasi atau yang lebih akrab disebut tindakan bullying kerap terjadi di sekitar kita. Bullying bisa menimbulkan dampak buruk bagi anak-anak. Anak dapat mengalami gangguan mental, trauma, kecemasan, dan depresi. Gangguan mental ini bahkan bisa berefek buruk bagi masa depan anak, hingga kelak ia mencapai usia dewasa. Oleh karena itu, persoalan ini perlu menjadi perhatian dan penanganan segera agar tidak menimbulkan efek buruk jangka panjang.

Baca juga: 6 Kiat Menghindari Luka Batin Terjadi pada Anak

 

Dongeng RIRI Berjudul “Melawan Perundungan”: Media Efektif untuk Mengedukasi Anak dalam Mengatasi Bullying.

 

A. Tanda-Tanda Anak Menjadi Korban Bullying

Beberapa anak yang mengalami kasus bullying sulit bersikap terbuka kepada orang-orang terdekat, termasuk kepada orang tua. Namun, para ahli telah menemukan tanda-tanda anak yang mengalami korban bullying di sekolah. Dilansir dari unicef.org Beberapa tanda-tanda anak yang menjadi korban bullying, terutama di sekolah, diantaranya adalah:

  • Tanda fisik seperti memar yang tidak dapat dijelaskan, goresan, patah tulang dan luka dalam penyembuhan.
  • Takut pergi ke sekolah atau mengikuti acara sekolah.
  • Menjadi cemas, gelisah, atau sangat waspada.
  • Memiliki beberapa teman di sekolah atau di luar sekolah.
  • Kehilangan teman secara tiba-tiba atau menghindari situasi sosial
  • Pakaian, alat elektronik, atau barang-barang pribadi lainnya hilang atau hancur
  • Seringkali meminta uang untuk alasan yang mungkin kurang jelas atau mencurigakan
  • Prestasi yang rendah
  • Ketidakhadiran, bolos, atau menelepon dari sekolah meminta pulang
  • Mencoba terus menerus ingin dekat orang dewasa
  • Tidak tidur nyenyak dan mungkin mengalami mimpi buruk. (Baca juga: Tidur Berkualitas Membuat Anak Menjadi Cerdas)
  • Mengeluh sakit kepala, sakit perut atau penyakit fisik lainnya
  • Sering tertekan setelah menghabiskan waktu online atau memainkan telepon genggam atau komputer (tanpa penjelasan yang masuk akal)
  • Menjadi sangat rahasia, terutama dalam hal aktivitas online
  • Menjadi agresif atau memiliki ledakan kemarahan yang tiba-tiba

Marbel “Kebiasaan Baik”: Gim Interaktif untuk Membangun Karakter Anak. Anak yang Berkarakter akan Lebih Kuat dalam Melawan Perundungan Secara Bijak.

 

 

2. Membantu Anak yang Menjadi Korban Bullying

Ayah dan Bunda perlu peka bila anak mengalami perubahan perilaku atau kebiasaan lain yang dialami oleh anak. Bila Ayah dan Bunda sudah yakin, bahwa anak mengalami bullying, Ayah dan Bunda perlu membantunya dengan cara-cara berikut ini!

a. Komunikasikan dengan Guru Kelas

Pihak pertama di sekolah yang perlu mengetahui informasi bahwa anak Anda menjadi korban bullying adalah guru kelas. Guru kelas pasti akan memberikan perhatian dan penanganan sesuai dengan prosedur sekolah.

Paling tidak, anak akan mendapatkan perlindungan dari guru kelas. Anak juga bisa melapor kepada guru kelas bila ia mengalami hal-hal yang kurang menyenangkan dari teman satu sekolah. (Baca juga: Kiat Membangun Komunikasi Efektif Guru dan Orang Tua)

Buku Edukasi Cetak karya Bapak Andi Taru dan Tim Educa Studio: Media Edukasi Anak agar Tidak Kecanduan Gadget. Manfaatkan Printed Books sebagai Aktivitas “No Screen Time”.

 


b. Anak Perlu Segera Menjauh dari Pelaku Perundungan

Pembatasan interaksi antara anak yang menjadi korban bullying dengan pelaku adalah penanganan pertama yang perlu dilakukan. Hal ini perlu dilakukan agar tidak memberikan efek trauma yang lebih dalam dan bisa mempermudah proses healing.

Ajarkan pula kepada anak agar tidak mudah cemas, terlalu takut, atau memberikan reaksi yang terlalu berlebihan lainnya saat bertemu dengan pelaku bullying. Ajarkan kepada anak agar memiliki sikap tenang dan sabar serta tidak perlu takut bila ia tidak melakukan hal-hal yang tidak baik.

MACACI (Gemar Membaca Sedari Kecil): Educa Studio hadir memberikan HARGA SPESIAL hanya Mulai dari Rp 40Ribuan untuk berlangganan aplikasi tersayang Belajar TK PAUD bersama Marbel.

 

c. Mengembangkan Self Confidence Anak

Ada banyak cara mengembangkan self confidence atau rasa percaya diri anak, antara lain:

  • Sering memberikan kesempatan kepada anak untuk menyelesaikan persoalan sendiri, misalnya merapikan mainan setelah ia selesai memainkannya.
  • Memberikan tanggung jawab kepada anak untuk mengemban tugas tertentu, misalnya menyirami tanaman.
  • Memberikan pujian atau penghargaan untuk setiap perkembangan positif anak.
  • Tidak terlalu mengontrol kebebasan anak. Terkadang anak perlu belajar dari kesalahan yang pernah ia lakukan.
  • Tidak membentak anak. Berikan nasihat dengan kesabaran saat ia berbuat salah.

Baca juga: 8 Jurus Jitu Memotivasi Anak Pemalu Jadi Percaya Diri

d. Motivasi Anak untuk Memiliki Sahabat dan Komunitas yang Positif

Sahabat adalah sosok yang penting dalam kehidupan anak. Ayah dan Bunda bisa memotivasi anak agar memiliki lebih dari satu orang sahabat.

Selain sahabat, lingkungan atau komunitas yang positif sangatlah penting. Ajak anak untuk bergabung dengan salah satu komunitas yang sesuai dengan bakat dan minat anak, misalnya sanggar menari, sanggar menggambar, komunitas pesepeda anak, dan lainnya. (Baca juga: 6 Alasan Mengapa Anak Perlu Memiliki Sahabat Dekat)

Koleksi Dongeng Riri (Cerita Anak Interaktif): Koleksi Dongeng Pembangun Karakter Positif Anak ini Kini Hadir dalam Bentuk Podcast di Platform Pogo FM dan Noice.id

 

e. Meminta Bantuan Seorang Ahli

Bila Anak sudah mengalami gejala depresi, kecemasan berlebihan, atau ledakan emosi yang tidak terkendali yang dicurigai sebagai dampak bullying, Ayah dan Bunda bisa meminta pertolongan dari seorang ahli atau profesional, misalnya seorang psikiater atau psikolog. Akan jauh lebih baik, bila di sekolah tempat anak bersekolah memiliki seorang tenaga ahli di bidang psikologi anak. Anak pasti akan ditangani dengan lebih baik.

Baca juga: 9 Tips Penting Agar Siswa Terhindar Jadi Korban Bullying

Lebih baik mencegah daripada mengobati. Didiklah anak dengan penuh kasih sayang dan perhatian. Bangunlah komunikasi yang baik dengan sang buah hati. Dengan adanya komunikasi yang baik antara anak dan orang tua, maka apa pun permasalahan yang dihadapi anak, termasuk bullying, akan bisa diselesaikan dengan baik. Bila setiap persoalan anak bisa teratasi dengan baik, maka anak pun pasti dapat tumbuh dengan optimal.

Kelas Kreatif Gamelab.id: Tingkatkan Keterampilan Anak dalam Membuat Konten Kreatif, Agar Ia Semakin Tumbuh Menjadi Anak yang Punya Karya Kebanggaan. Anak Jadi Makin Percaya Diri dan Anti Dibully.

 


Sumber Referensi:

1. Unicef.org. (20220. Cara mengatasi anak yang menjadi korban bullying di sekolah [1]

2. Freepik.com. (2022). Daughter comfort by mother [2]

Bagikan artikel ini

Author :

Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

Kak Zepe adalah pencipta lagu edukasi, pengajar di SD Olifant Sleman DIY, dan penulis artikel edukasi dan parenting.