Top

Kiat Membangun Komunikasi Efektif Guru dan Orang Tua

Oleh Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

  |  

22 Ags 2022

  |  

Edukasi

Komunikasi antara guru dan orang tua adalah hal yang penting dalam dunia pendidikan. Adam Meyerhoff, seorang guru salah satu sekolah internasional di Singapura, berpendapat bahwa komunikasi yang terbuka antara guru dan orang tua dapat membantu seorang anak mencapai prestasi yang baik, bahkan melampaui yang diharapkan. 

Orang tua yang suportif dan proaktif tentang pendidikan anak-anak mereka, lebih berpotensi memiliki anak yang berhasil dan berprestasi di sekolah. Oleh karena itu, sekolah atau guru perlu memberikan informasi yang transparan dan jelas tentang kemajuan dan pencapaian anak di kelas.

Lalu, bagaimana kiat membangun komunikasi yang efektif antara guru dan orang tua? Mari kita simak di dalam artikel ini!

1. Berikan perhatian khusus di minggu awal masuk sekolah

Demi membangun kepercayaan orang tua kepada semua guru di sekolah, semua guru perlu bekerja sama agar bisa memberikan kesan pertama yang baik, terutama di hari pertama atau di minggu awal siswa masuk sekolah. Lakukan koordinasi yang baik antar guru dan semua karyawan di sekolah, agar setiap persoalan yang muncul di awal-awal minggu bisa terselesaikan dengan baik.

2. Berikan perhatian pada siswa yang "butuh bantuan"

Berikan perhatian secara khusus kepada siswa yang membutuhkan bantuan, misalnya siswa yang kesulitan mengikuti pembelajaran, siswa yang kesulitan dalam pergaulan, atau siswa yang terlihat kurang nyaman dengan situasi di kelas. Siswa-siswa tersebut perlu mendapatkan perhatian khusus dan bantuan untuk mengatasi persoalan yang ia alami. Jelaskan kepada orang tua tentang persoalan yang dialami oleh siswa tersebut agar orang tua bisa memberikan penguatan dan "treatment" lanjutan saat siswa berada di rumah.

3. Mengadakan seminar yang melibatkan orang tua

Koordinasikan dengan pihak kepala sekolah dan yayasan agar bisa mengadakan acara seminar yang melibatkan orang tua. Seminar bisa bertemakan pengasuhan anak atau edukasi tentang suatu persoalan yang sedang ramai menjadi bahan perbincangan.

Acara seminar juga bisa menjadi ajang menjalin tali silaturahmi antara guru dan orang tua. Usahakan agar dalam acara tersebut orang tua tidak hanya bersikap pasif atau hanya mendengarkan saja. Orang tua juga perlu mendapatkan kesempatan untuk berbicara serta mengungkapkan harapannya pada pihak sekolah, sehingga pihak guru dan sekolah bisa menyatukan visi misinya dengan apa yang menjadi keinginan orang tua dari para peserta didik.

4. Guru menjadi sahabat orang tua

Agar jalinan komunikasi bisa berjalan dengan baik, maka guru perlu menciptakan hubungan yang akrab dengan orang tua. Jadikan setiap orang tua para peserta didik sebagai sahabat. Jalinan persahabatan antara guru dan orang tua sangat dibutuhkan agar ada keterbukaan antara guru dan orang tua, sehingga setiap persoalan yang dialami oleh anak-anak didik bisa segera ditemukan jalan keluarnya dengan lebih cepat dan dalam suasana kekeluargaan.

Biasanya hubungan ini bisa dibangun saat guru menyambut anak di pintu masuk sekolah (saat orang tua melepas buah hatinya untuk belajar di sekolah) dan saat guru mengantar anak menuju orang tua yang menjemput buah hatinya di sekolah (setelah jam belajar di sekolah usai). Guru dan orang tua bisa menjalin komunikasi dan berinteraksi untuk bertukar informasi tentang perkembangan anak atau siswa.

5. Mampu menyelesaikan persoalan siswa dengan bijaksana

Tidak semua persoalan yang dialami siswa harus diselesaikan bersama orang tua. Ada kalanya siswa perlu belajar menyelesaikan persoalannya secara mandiri, atau dengan sedikit bantuan guru. Guru sebaiknya juga menyampaikan informasi apapun tentang semua kejadian yang dialami siswanya di sekolah kepada orang tua siswa, walaupun persoalan itu bisa diselesaikan di sekolah.

Orang tua menjadi semakin percaya pada guru karena bisa membimbing dan mendidik anaknya dengan baik. Orang tua juga semakin percaya serta bangga kepada anaknya, karena mampu menyelesaikan persoalannya secara mandiri.

6. Bersikap sabar dan bijaksana menerima komplain

Beberapa orang tua sangat percaya pada pelayanan yang diberikan oleh guru-guru di sekolah. Namun, ada kalanya guru menemukan ada orang tua yang sering memberikan komplain pada pihak guru maupun pihak sekolah.

Sikap menerima dengan sabar dan bijaksana sangat dibutuhkan saat ada orang tua yang memberikan komplain. Tidak semua komplain perlu ditanggapi secara langsung. Terkadang guru membutuhkan diskusi dengan rekan guru lainnya untuk bisa menemukan solusi terbaik.

7. Jalin komunikasi secara online

Menjalin komunikasi secara online dapat meningkatkan intensitas komunikasi dengan orang tua. Setiap persoalan akan lebih cepat terselesaikan, dan bisa mengurangi putusnya hubungan komunikasi antara orang tua yang sibuk dan guru. Bila ada suatu persoalan yang agak rumit atau darurat dan harus melibatkan pihak orang tua, jalinan komunikasi ini akan sangat membantu. 

8. Membuka ruang konsultasi

Beberapa siswa mungkin membutuhkan perlakuan dan perhatian secara khusus. Sekolah perlu membuka ruang konsultasi dengan pendampingan guru Bimbingan Konseling atau seorang Psikolog, sehingga siswa yang membutuhkan perhatian khusus bisa berkembang menjadi lebih baik karena mendapatkan “treatment” yang tepat serta bimbingan dari seorang yang berkompeten di bidangnya.

 


Sumber Referensi:

           1. King,I. (2019). Importance of parent-teacher communication and relationships [1]         
           2. Meyerhoff,A. (2022). The importance of communication between our teachers and the parents [2]     
        

Bagikan artikel ini

Author :

Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

Kak Zepe adalah pencipta lagu edukasi, pengajar di SD Olifant Sleman DIY, dan penulis artikel edukasi dan parenting.