Top

Stimulasi Kecerdasan Majemuk dengan Aneka Jenis Permainan

Oleh Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

  |  

13 Juni 2022

  |  

Edukasi

Ada aneka jenis kecerdasan yang perlu dikembangkan dalam diri anak usia dini, yaitu kecerdasan kognitif, kecerdasan bahasa, kecerdasan sosial, kecerdasan sosial, dan kecerdasan seni. Melalui artikel ini, kita akan belajar memahami aneka jenis permainan yang bisa menstimulasi kecerdasan majemuk anak usia dini. Kecerdasan majemuk perlu dikembangkan anak secara seimbang, agar anak bisa tumbuh dan berkembang maksimal. Anak akan tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri, mandiri, cerdas, dan peduli sesama bila kecerdasan majemuk ini bisa berkembang dengan optimal. Permainan-permainan apa sajakah yang bisa menstimulasi kecerdasan majemuk ini?

1. Permainan untuk Stimulasi Kecerdasan Kognitif

Permainan-permainan yang perlu diajarkan pada anak usia dini sangat disarankan untuk melibatkan aneka panca indera anak, yaitu penciuman, peraba, pendengaran, penglihatan, dan perasa. Semakin banyak indera yang digunakan oleh anak saat melakukan permainan, maka anak akan semakin mudah memahami dan mengingat materi yang diajarkan saat anak melakukan permainan ini. Contoh permainan yang bisa meningkatkan kecerdasan kognitif anak adalah permainan jual-beli, permainan tebak-tebakan, gerak lagu yang sesuai tema pelajaran, mencari benda, dan lainnya. Penggunaan media yang menarik juga sangat dibutuhkan untuk mempermudah anak dalam memahami dan mengingat suatu materi yang diajarkan, misalnya alat peraga benda, alat peraga kartu, atau film-film edukasi.

2. Permainan untuk Stimulasi Kecerdasan Bahasa

Selain gemar bergerak, anak-anak sangat gemar berbicara. Bahkan terkadang kita jumpai anak sedang berbicara dengan dirinya sendiri. Saat anak berbicara sendiri, entah bercerita sendiri atau bertanya jawab dengan dirinya sendiri, kita tidak perlu khawatir. Karena pada saat melakukan hal ini, sebenarnya ia sedang melatih ketrampilan mereka dalam berbicara atau berbahasa. Ia sedan belajar mengekspresikan apa yang ada dalam pikiran dan perasaannya meski masih perlu waktu untuk bisa membahasakannya sesuai dengan tata bahasa dan pelafalan yang baik. Agar anak semakin tertata dalam berbicara dan mengungkapkan sesuatu, anak perlu belajar dari orang dewasa. Guru bisa mendongengkan anak, sambil memberikan tanya jawab sederhana atau tebak-tebakan. Guru juga bisa mengajak anak bernyanyi bersama, karena di dalam syair lagu terdapat anak kosakata dan kalimat yang bisa lebih mudah dihafalkan dan dilafalkan dengan baik (saat bernyanyi). Permainan tebak kata dengan memanfaatkan media-media belajar juga bisa menjadi aktivitas yang menarik untuk menstimulasi kecerdasan bahasa anak.

3. Permainan untuk Stimulasi Kecerdasan Motorik

Aktivitas permainan terbaik untuk menstimulasi kecerdasan motorik anak adalah bermain secara bebas, misalnya dengan membiarkan (namun tetap dalam pengawasan orang tua) anak bermain di taman, di taman bermain, atau bermain di rumah dengan mainan kesukaan. Namun tentu saja, agar motorik halus dan motorik kasar anak bisa berkembang secara seimbang, orang tua perlu memberikan aktivitas yang sesuai dan bervariasi. Motorik kasar identik dengan aktivitas kasar anak, misalnya melompat, berlari, menendang, dan lainnya. Permainan menggunakan bola adalah permainan yang cocok untuk menstimulasi motorik kasar anak, misalnya melakukan lempar tangkap bola, menendang bola, dan lainnya. Aktivitas menarik lainnya adalah melakukan gerak lagu, bermain lompat tali, lomba lari, dan lainnya. Motorik halus identik dengan aktivitas halus anak, misalnya melipat kertas, memegang pensil, menggambar, dan lainnya. Aktivitas lain yang bisa mendukung ketrampilan motorik halus adalah mewarnai, meronce, memindahkan pom-pom menggunakan sumpit, bermain puzzle, membuat kolase, menggunting kertas, memasukkan kacang ke dalam botol dan lainnya.

4. Permainan untuk Stimulasi Kecerdasan Seni

Ada banyak cabang seni yang kita kenal, yaitu seni musik (termasuk seni suara), seni rupa, dan seni tari. Dalam suatu kegiatan seni, anak perlu kita ajak untuk tidak hanya melakukan kegiatan seni, namun juga membuat suatu karya seni. Di zaman digital seperti sekarang, ada banyak media yang bisa digunakan agar suatu karya seni bisa ditampilkan, sehingga bisa mendapatkan apresiasi dari para penikmatnya. Berikut ini adalah beberapa cabang seni dan karya yang bisa dibuat oleh anak-anak sesuai dengan cabang seni yang diajarkan di sekolah:

1. Seni Musik:

~ Membuat video saat anak bernyanyi atau melakukan gerak lagu.
~ Menyediakan tempat untuk anak didik bisa bernyanyi atau melakukan gerak lagu.

2. Seni Rupa dan Kerajinan Tangan:

~ Menampilkan karya kerajinan tangan anak di "Instagram".
~ Mengadakan lomba melukis atau membuat karya seni rupa dan "craft".

3. Seni Tari

~ Membuat video saat anak menari dengan iringan musik modern atau klasik.
~ Mengadakan lomba menari antar kelas atau antar siswa dalam satu sekolah.

5. Permainan untuk Stimualasi Kecerdasan Sosial

Permainan ini biasa diajarkan bersama teman-teman lainnya atau dilakukan secara berkelompok. Aneka cabang olahraga yang dimainkan dalam tim, misalnya main sepak bola, bola basket, lomba lari estafet, sangat baik untuk melatih ketrampilan anak dalam bersosialisasi. Media lagu juga bisa menjadi pilihan, misalnya saat mengajarkan gerak lagu berkelompok. Aneka permainan papan juga sangat baik, misalnya bermain ular tangga, bermain halma, dan permainan papan lainnya. Saat anak berinteraksi, mengemukakan pikiran, mengekspresikan perasaan, dan berkegiatan bersama, anak akan semakin terlatih dalam bersosialisasi. Sikap terbuka, kecakapan memimpin, kemampuan untuk menaati aturan, kemampuan untuk menunggu giliran, menerima perbedaan, bisa berkembang saat melakukan kegiatan bermain bersama teman.

Bagikan artikel ini

Author :

Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

Kak Zepe adalah pencipta lagu edukasi, pengajar di SD Olifant Sleman DIY, dan penulis artikel edukasi dan parenting.