Top

Tips Memilih SD Berkualitas di Tahun 2025 Bagi Sang Buah Hati

Oleh Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

  |  

25 Mei 2025

  |  

Edukasi

Memilih Sekolah Dasar yang berkualitas, membutuhkan aneka pertimbangan. Sekolah Dasar adalah salah satu jenjang pendidikan yang penting bagi Si Kecil yang masih berada di dalam usia emas.

“The best choice is the one that supports who your child is meant to be.” — Lisa Graham Keegan (2013)

Ayah Bunda tentu menginginkan agar si Kecil tumbuh optimal sesuai dengan potensi yang ia miliki. Ia juga perlu mengembangkan karakternya, sehingga tumbuh menjadi pribadi yang baik dan berintegritas. Memilihkan SD yang tepat akan menentukan perkembangan si kecil di masa depan. Mari kita ikuti tips berikut ini.

Baca juga: Pastikan Si Kecil Siap Hadapi TANTANGAN AKADEMIS di SD Usai Lulus PAUD | Transisi Anak PAUD - SD yang Menyenangkan

1. Mengenal karakter dan potensi si Kecil

“The secret of good teaching is to regard the child’s intelligence as a fertile field in which seeds may be sown, to grow under the heat of flaming imagination.” — Maria Montessori (1948)

Dengan memahami karakter dan potensi si kecil, Ayah Bunda bisa memilihkan SD yang sesuai sehingga daya imajinasi, kecerdasan, dan aneka keterampilannya bisa berkembang secara lebih optimal.

Ayah Bunda bisa memahami potensi si kecil dengan cara mengajaknya bermain atau melakukan kegiatan lainnya (membaca, bernyanyi, dan lainnya). Pastikan bahwa sekolah yang dipilih bisa mendukung perkembangan si Kecil melalui aneka kegiatan dan program sekolah.

Baca juga: Tips MENGUATKAN MENTAL dan Kepercayaan Diri Si Kecil SEBELUM MASUK SD | Latihan TRANSISI PAUD - SD yang Menyenangkan

2. Memahami visi dan misi sekolah

“Without a transcendent and honorable purpose, schooling must reach its finish, and the sooner we are done with it, the better.” — Neil Postman (1995)

Ayah Bunda sahabat Educa, visi dan misi sekolah merupakan tujuan yang luhur dan jelas. Pendidikan yang akan dijalani si Kecil akan kehilangan maknanya, bila ia bersekolah di tempat yang tidak cocok dengan visi dan misi keluarga. Ayah Bunda bisa meminta brosur dari sekolah, mengamati website sekolah, melihat akun media sosial sekolah, dan mencari informasi dari sumber lainnya agar makin memahami visi dan misi sekolah.

Sangat disarankan bahwa sekolah yang Ayah Bunda pilih tidak hanya membangun ilmu pengetahuan si kecil, tapi juga karakter serta aneka keterampilannya.

Baca juga: Rundown Kegiatan Kunjungan Anak PAUD ke SD Terdekat | Persiapan Transisi PAUD ke SD

3. Kompetensi dan latar belakang guru

Only through lead-management can teachers create classrooms in which all students not only do competent work but begin to do quality work.” — William Glasser (1993)

Manajemen kepemimpinan adalah cara guru mengelola setiap pembelajaran agar mampu membuat anak-anak didiknya menjadi “pemimpin” yang baik. Tentu saja ada banyak keterampilan dan karakter yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin. Tugas guru adalah menumbuhkan setiap keterampilan dan karakter tersebut, agar semakin berkembang pada diri anak-anak didik melalui setiap kegiatan yang dilakukan dan karya yang dibuat.

Ayah Bunda bisa mencari informasi dari latar belakang pendidikan guru, aneka pelatihan yang pernah diikuti, dan bagaimana cara guru dalam membangun relasi dengan anak-anak didik.

Baca juga: 8 Jenis Aktivitas Anak untuk Kesiapan Transisi PAUD ke SD

4. Kurikulum dan pendekatan pembelajaran

“The aims of education are derived from examining the needs of students, from analyzing cultures, and from studying the various needs of society.” — Peter F. Oliva (2016)

Oliva menjelaskan bahwa tujuan pendidikan seharusnya didasarkan pada pemahaman mendalam terhadap kebutuhan siswa, analisis budaya, dan studi tentang kebutuhan masyarakat, agar kurikulum tetap relevan dan efektif.

Kurikulum yang baik di era sekarang sebaiknya yang berorientasi pada pembelajaran siswa aktif, bukan sekedar hafalan, dan memberikan ruang pada keterampilan penting di era digital, yaitu kolaborasi, komunikasi, dan kreativitas.

Ayah Bunda bisa menanyakan kepada guru tentang variasi kegiatan dan cara guru menilai atau memberikan evaluasi kepada siswa.

5. Pemanfaatan teknologi yang tepat

“The role of the teacher is to create the conditions for invention rather than provide ready-made knowledge.” — Seymour Papert (1980)

Guru harus mampu memanfaatkan teknologi dalam mengajar demi mendorong anak didik supaya bisa menjadi penemu dan pencipta, bukan hanya sekedar mendapatkan pengetahuan yang instan.

Guru perlu mampu mamahami batas-batas pemanfaatan teknologi kepada anak-anak didiknya dan pentingnya menjalin komunikasi dengan orang tua agar semakin mampu memanfaatkan teknologi dengan optimal, aman, serta berkualitas.

Baca juga: Aktivitas Anak Usia TK / PAUD Persiapan Masuk SD: Menguatkan Motorik Kasar

6. Lingkungan yang aman dan sehat

Pastikan lingkungan tempat belajar si Kecil adalah lingkungan yang aman dan bebas dari segala macam kekerasan, baik kekerasan fisik maupun verbal. Keamanan dan kebersihan tempat juga perlu Ayah Bunda perhatikan.

Budaya positif juga sangat penting bagi perkembangan kepercayaan diri si kecil. Kepercayaan diri yang berkembang maksimal akan membantu perkembangan aneka keterampilan lainnya. Ayah Bunda juga perlu memahami cara sekolah dalam menyelesaikan setiap konflik dan persoalan yang terjadi di sekolah. Sekolah yang baik pasti akan mengedepankan kesehatan dan perkembangan mental anak.

Semoga enam tips di atas membantu Ayah Bunda dalam menambah wawasan, sehingga si Kecil bisa mendapatkan pendidikan yang baik. Jangan lupa untuk melibatkan si Kecil dalam memilih sekolah yang ia minati, sehingga ia bisa belajar bertanggung jawab dengan tetap semangat belajar di sekolah pilihannya.

MARBEL TK DAN PAUD: Membantu si Kecil Makin Siap Masuk SD

 


Sumber referensi:

  1. Seymour Papert (1980). Mindstorms: Children, Computers, and Powerful Ideas [1]
  2. Peter F. Oliva (2016). Developing the Curriculum [2]
  3. Lisa Graham Keegan (2013). Simple Choices: Thoughts on Choosing Environments That Support Who Your Child Is Meant to Be [3]
  4. William Glasser (1993). The Quality School Teacher [4]
  5. Neil Postman (1995). The End of Education: Redefining the Value of School [5]
  6. Maria Montessori (1948). To Educate the Human Potential [6].

Bagikan artikel ini

Author :

Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

Kak Zepe adalah pencipta lagu edukasi, pengajar di SD Olifant Sleman DIY, dan penulis artikel edukasi dan parenting.