Top

Tips Meningkatkan Kualitas Lembaga PAUD di Era Digital

Oleh Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

  |  

07 Mei 2022

  |  

Edukasi

Era digital membawa banyak perubahan dalam bidang pendidikan, tidak terkecuali di tingkat PAUD. Setiap lembaga PAUD tentu ingin menjadi  ang terdepan diantara lembaga lainnya. Untuk menjadi yang terdepan dan menjadi unggulan inilah yang menjadi perjuangan bagi setiap tenaga pendidik dan pemangku jabatan di setiap sekolah. Bagaimana cara meningkatkan kualitas PAUD di era digital?

1. Pastikan Anak Gembira

Salah satu cara mengukur kualitas suatu lembaga PAUD adalah kegembiraan anak-anak didiknya. Walau pun sekolah mengalami pembaharuan, namun kegembiraan anak didik adalah faktor terpenting dan mendasar untuk mengukur kualitas suatu lembaga PAUD. Agar anak-anak selalu merasa gembira, peran tenaga pendidik sangat diperlukan. Ketrampilan pendidik dalam mengelola emosi, menyelesaikan persoalan anak didik, berbahasa, dan komeptensi lainnya sangat diperlukan untuk bisa membuat anak-anak merasa gembira.

2. Menekankan pada Kegiatan Bermain

Untuk mendukung suasana yang menyenangkan, kegiatan bermain adalah kegiatan yang menjadi prioritas setiap sekolah. Agar kegiatan bermain semakin menyenangkan, tentu saja perlu didukung media-media kekinian dalam melakukan permainan. Pendidik juga bisa menggunakan media aplikasi sebagai media bermain anak-anak PAUD.

Beberapa "game" edukasi bisa ditemukan di "platform game" yang diproduksi Educa Studio.
Untuk menemukannya silakan klik Edu-Game Educa Studio.

3. Tenaga Pendidik yang Jago Teknologi Masa Kini

Teknologi masa kini banyak memberikan perubahan dalam dunia pendidikan. Setiap sekolah perlu ada minimal satu orang yang ahli dalam bidang teknologi, atau biasa dibilang sebagai guru yang "jago IT". Tidak perlu semua guru yang "jago IT", karena dari satu orang guru saja nantinya bisa menjadi "tutor" bagi guru lainnya. Guru yang "jago IT" nantinya bisa membantu guru lainnya terutama untuk membuat lembar kerja yang menarik, editing poster acara sekolah, membuat video dokumentasi, melakukan acara secara "live-streaming", dan lainnya.

4. Melatih Ketrampilan Literasi Sejak Dini

Banyak sekolah yang terlalu menekankan agar anak-anak didiknya jago membaca dan menulis. Namun, di era digital anak-anak membutuhkan ketrampilan yang jauh lebih penting yaitu ketrampilan literasi. Sejak dini anak-anak perlu belajar menjadi "penggemar aktivitas membaca". Bukan bisa baca. Asalkan anak-anak sudah mencintai buku sejak dini, maka kemampuan anak-anak dalam membaca pasti akan mengikuti. Kebiasaan membaca buku akan menjadi penopang agar anak semakin hebat dalam berliterasi.

5. Belajar "Calistung" dengan Bermain

Pembelajaran "Calistung" memang bukan yang terpenting di tingkat PAUD. Namun, tidak dapat dipungkiri juga, banyak orang tua yang berharap agar anak-anaknya lekas bisa membaca, menulis, dan berhitung. Pihak lembaga PAUD perlu mencari cara agar anak-anak bisa belajar "calistung" dengan cara menyenangkan, misalnya dengan media permainan online yang banyak tersedia di platform "game" edukasi. agar anak-anaknya lekas bisa membaca, menulis, dan berhitung. Selain itu, guru juga perlu kreatif dalam mengajarkan "calistung" dengan media-media menarik lainnya, seperti kartu, lembar belajar, dan alat peraga masa kini.

6. Memahami dan Membantu Pengembangan Talenta Peserta Didik

Anak-anak di era sekarang belajar lebih banyak hal dibandingkan anak-anak di zaman "baru mengenal internet". Aneka pengetahuan yang didapatkan oleh anak-anak zaman sekarang, telah menjadikan anak-anak zaman sekarang memiliki talenta-talenta yang baru dan berkembang dengan lebih cepat. Pada zaman dahulu, anak-anak perlu mengikuti les menggambar agar bisa jago menggambar, namun di zaman sekarang anak-anak bisa belajar menggambar melalui platform-platform video yang bisa diakses gratis. Anak-anak bahkan bisa menjadi "tutor" dengan cara membuat video tentang dirinya yang sedang menggambar. Pihak lembaga PAUD perlu memahami potensi-potensi yang dimiliki anak-anak didiknya, lalu membantu anak-anak didiknya dalam mengembangkan potensinya, misalnya melalui aktivitas penugasan, acara lomba, memberikan pelatihan, dan lainnya.

Bagikan artikel ini

Author :

Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

Kak Zepe adalah pencipta lagu edukasi, pengajar di SD Olifant Sleman DIY, dan penulis artikel edukasi dan parenting.