Top

6 Cara Melatih Keterampilan Anak dalam Mendengarkan

Oleh Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

  |  

12 Sep 2022

  |  

Parenting

Anak-anak umumnya memiliki semangat yang tinggi dalam beraktivitas dan berbicara. Namun, anak-anak juga perlu belajar tentang keterampilan mendengarkan.

Menurut Eleanor Johnson, anak yang tidak terlatih mendengarkan dapat berdampak pada kemampuan berbahasa dan berkomunikasi anak. Kemampuan mendengarkan orang lain akan bermanfaat bagi penambahan kosakata anak, tingkat pemahaman anak terhadap sesuatu, dan kemampuan berbahasa dan berkomunikasi.

Agar anak memiliki kecerdasan bahasa dan memiliki keterampilan berkomunikasi yang baik, orang tua perlu belajar tentang cara melatih keterampilan anak dalam mendengarkan. Bagaimana caranya? Simak 6 tips berikut ini!

1. Melatih Kontak Mata Saat Berbicara

Agar anak memahami pentingnya melakukan kontak mata pada lawan bicara, orang tua perlu mengajarkan kepada anak bahwa melakukan kontak mata dengan lawan bicara adalah salah satu contoh perilaku yang sopan.

Orang tua perlu memberikan contoh secara langsung ketika berbicara kepada anak. Tidak perlu sungkan untuk membungkukkan badan atau berlutut agar posisi mata Anda dan si kecil bisa sejajar. Posisi mata yang sejajar akan membuat anak merasa lebih nyaman untuk melakukan kontak mata dengan Anda.

Si kecil juga akan lebih fokus saat Anda mengajaknya berbicara. Pembiasaan ini juga bisa meningkatkan kepercayaan diri anak saat mengemukakan pendapat dan saat berbicara dengan orang lain.

2. Dengarkan Cerita dan Keluhan Anak

Anak cenderung meniru perilaku orang tuanya, termasuk kemauan untuk mendengarkan orang lain. Biasakan diri Anda untuk mendengarkan setiap cerita maupun keluhan anak. Cerita atau keluhannya mungkin akan terlihat sepele, tapi bagi anak-anak, ketika ceritanya didengar oleh orang tuanya, ia akan merasa sangat dihargai.

Maka dari itu, orang tua harus bisa bersikap sabar dan tulus dalam mendengarkan. Dari sini anak akan belajar petingnya mendengarkan saat orang lain berbicara.

3. Lakukan Kegiatan Membaca Buku Bersama Anak

Agar aktivitas ini bisa lebih efektif untuk melatih kemampuan anak dalam mendengarkan, orang tua harus melakukan kegiatan membaca yang interaktif, misalnya dengan dengan melakukan tanya jawab. Orang tua bisa menanyakan banyak hal yang berhubungan dengan isi buku yang dibacakan. Orang tua juga bisa mengajak anak berdiskusi tentang isi buku tersebut. 

Agar kegiatan membaca lebih menarik, orang tua bisa mempertimbangan untuk menggunakan media buku digital. Tidak hanya menampilkan tulisan dan gambar, buku digital juga menampilkan animasi dan iringan musik yang menarik untuk anak. Buku digital bisa diunduh secara gratis di playstore. Anda bisa mengunduhnya dengan meng-klik "Riri, Cerita Anak Interaktif".

4. Gunakan Kalimat Sederhana Saat Memberikan Instruksi

Saat meminta anak melakukan sesuatu, orang tua perlu menggunakan kalimat yang sederhana agar mudah dipahami anak. Bila instruksi yang diberikan lebih dari satu, orang tua bisa menggunakan teknik menyebutkan angka. Angka bisa digunakan untuk menyebutkan jumlah instruksi dan urutannya.

Misalnya saat orang tua meminta anak membereskan mainan, lalu meminta anak untuk belajar, orang tua bisa mengatakan, “Nak… Mama memintamu untuk melakukan dua hal, yang pertama tolong rapikan mainan di kamar. Yang ke dua, Mama memintamu untuk segera belajar.”

Agar anak merasa lebih nyaman saat diberikan perintah, orang tua bisa menemani atau membantu anak saat melakukan aktivitas tersebut. Saat meminta anak merapikan mainan misalnya, orang tua bisa ikut menemani dan membantu.

5. Utamakan Kesabaran Saat Anak Tidak Mendengarkan Instruksi

Ada kalanya anak tidak mendengarkan instruksi dari orang tuanya, mungkin karena masih asyik bermain atau sedang melakukan aktivitas lainnya. Orang tua sebaiknya tidak menunjukkan reaksi yang negatif, misalnya dengan membentak atau menunjukkan ekspresi marah.

Dengan sikap hati yang tenang, orang tua bisa menghampiri anak dan berusaha melakukan kontak mata. Setelah kontak mata terjadi, biasanya anak akan lebih bisa fokus mendengarkan instruksi. Orang tua bisa mengulang instruksi dengan tetap menjaga kestabilan emosi. Jangan lupa pula untuk mengucapkan terima kasih saat anak bersedia mendengarkan dan mengikuti instruksi sebagai wujud apresiasi.

6. Ajak Anak Berbicara Sesering Mungkin

Ketika memiliki waktu luang, orang tua bisa mengajak anak berbicara sesering mungkin. Orang tua perlu menjadikan aktivitas berbicara sebagai aktivitas yang menyenangkan. Tidak hanya saat di rumah, orang tua juga bisa ngobrol dengan anak saat jalan-jalan keluar rumah atau ke tempat hiburan.

Selain meningkatkan keterampilan anak dalam berkomunikasi, kebiasaan ini akan mempererat tali kasih sayang antara orang tua dan anak. Semakin erat tali kasih antara orang tua dan anak, maka anak akan semakin terbuka kepada orang tua. Ketika anak sudah terbuka kepada orang tua, ia akan selalu melibatkan Anda di setiap masalahnya.

Dengan begitu, Anda akan bisa memantau perkembangan anak dengan lebih mudah.


Sumber Referensi:

1. Lee, K. (2021). Why your child is not listening to you. [1]

2. Johnson E. (2021). Learning to listen [2]

Bagikan artikel ini

Author :

Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

Kak Zepe adalah pencipta lagu edukasi, pengajar di SD Olifant Sleman DIY, dan penulis artikel edukasi dan parenting.