Top
Jumat, 02 Mei 2025 | Edukasi

Ada aneka metode pembelajaran yang bisa diaplikasikan kepada siswa saat ini, misalnya ASSURE, ADDIIE, 4MAT, dan lainnya. Guru bisa mengaplikasikan lebih dari 1 metode pembelajaran kepada siswa. "The mixed teaching strategies mainly cultivate students' independent learning ability and promote students to form creative thinking." - Chen, Y Dengan menerapkan aneka metode pembelajaran siswa akan semakin mampu mengembangkan aneka keterampilannya, yaitu berpikir kreatif, kemandirian dalam belajar, dan kemampuan berpikir inovatif. ASSUR adalah salah satu metode pembelajaran yang secara bertahap menggabungkan pemanfaatan teknologi dan media secara efektif dalam meningkatkan kualitas belajar siswa. Pembelajaran bisa semakin interaktif, mendukung aktivitas kolaborasi, dan bisa memotivasi siswa untuk bisa belajar dengan semakin baik. Anak muda di zaman sekarang sangat erat dalam hal penggunaan teknologi. Teknologi sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari siswa. "ASSURE is an instructional design model that has the goal of producing more effective teaching and learning." - Dr. Serhat Kurt Model ASSURE dirancang untuk meningkatkan efektivitas pengajaran dan pembelajaran dengan pendekatan yang sistematis. Guru bisa merancang pembelajaran yang semakin terstruktur dan efektif, sesuai dengan kebutuhan siswa masa kini yang beragam, terutama para gen-Z, yang sangat akrab dengan penggunaan media digital. Berikut ini adalaah beberapa tahapan dari pembelajaran ASSURE: A - Analyze learners "Student characteristics as prerequisites for learning are the most decisive factor in predicting student engagement and also further learning achievement." - Heitzmann, N Penelitian ini menekankan bahwa karakteristik siswa, seperti kemampuan awal dan gaya belajar, sangat menentukan keterlibatan dan pencapaian belajar mereka. Guru yang mampu menganalisis karakteristik ini dapat merancang pembelajaran yang lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan individu siswa. Seperti dalam metode ASSURE, melakukan analisa adalah tahap awal yang perlu dilakukan guru terhadap siswa agar mampu memahami karakteristik mereka, sebelum kemudian memutuskan strategi mengajar yang efektif. Hal-hal yang perlu dianalisis adalah gender, usia, minat bakat, etnis, keterampilan yang dikuasai, gaya belajar, bakat alami, kelemahan, dan lainnya. S - State standards and objectives Guru membuat modul ajar yang bisa mendukung siswa dalam mengembangkan diri mereka atau mencapai target atau standard secara lebih optimal, sesuai dengan hasil analisa. Guru juga bisa membuat pemetaan tentang hasil yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran. S - Select strategies, technology, media, and materials Sesudah menentukan standar dan target dalam modul pembelajaran, tahapan selanjutnya adalah menentukan strategi, penggunaan teknologi dan media, serta bahan-bahan yang tepat untuk menunjang proses belajar. Guru perlu memilih keseimbangan antara pemaparan materi (untuk pengembangan pengetahuan siswa) dan aktivitas siswa dalam proses belajar (biasanya untuk pengembangan keterampilan atau karakter siswa). Setelah menentukan strategi, guru dapat memilih media dan bahan materi yang mendukung keberhasilan mengajar. U - Utilize technology, media, and materials "Technology enhances classroom engagement, prepares students for the digital world, and helps personalize learning experiences." - Teachhub.com Teknologi bisa meningkatkan keterlibatan siswa, mempersiapkan mereka untuk dunia digital, dan memungkinkan personalisasi pembelajaran sesuai kebutuhan individu. Itulah pentingnya tahap “U” dalam metode pembelajaran ini. Guru perlu mengoptimalkan pemanfaatan perangkat teknologi dan media mengajar. Terdapat beberapa tahapan yang mampu dilakukan untuk mempersiapkan hal ini, seperti: Persiapkan perangkat: Pastikan semuanya berfungsi dengan baik. Kondisi kelas: Kenyamanan siswa untuk proses pembelajaran juga perlu diperhatikan. Penyampaian learning objective: Sampaikan kepada siswa untuk menambah semangat dan ketertarikan siswa dalam belajar. R - Require learner participation Rencanakan aktivitas yang melibatkan siswa secara aktif, seperti sesi diskusi, kegiatan praktik, serta pemberian kesempatan kepada siswa agar bisa menyampaikan pendapat. E - Evaluate and revise Evaluasi dan revisi setiap proses pembelajaran untuk meningkatkan keberhasilan dan kualitas pembelajaran di masa depan. Hal yang perlu diperhatikan dalam mengevaluasi adalah dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut, seperti: Bagaimana perasaan kalian saat mengikuti pembelajaran? Apa saja yang kalian pelajari selama mengikuti pembelajaran? Keterampilan apa yang kalian kembangkan selama mengikuti pembelajaran? Model belajar ASSURE ini secara sederhana dapat disimpulkan sebagai metode ajar yang berfokus pada pengembangan siswa. Siswa bukan hanya diajarkan untuk aktif di kelas, tetapi juga memahami setiap teknologi yang akan turut berkembang seiring dengan usia mereka. Metode ajar ini menjadi kunci bagi tenaga didik yang saat ini tengah mengalami dilema dalam menghadapi sistematika belajar generasi muda. "The Assure learning model is very helpful in designing programs using different types of media." - Santoso Metode belajar ASSURE sangat erat dengan penggunaan berbagai jenis media, termasuk media digital. Hal ini sangat relevan untuk diterapkan pada siswa PAUD dan SD karena mereka sudah sangat erat dengan pemanfaatan teknologi dalam hidup sehari-hari. ASSURE juga berfokus pada pengembangan siswa dengan memperhatikan kebutuhan dan karakteristik siswa. Pada siswa PAUD dan SD sudah mulai dikenalkan dengan konsep pembelajaran yang interaktif, termasuk melalui penggunaan teknologi yang sesuai dengan perkembangan mereka. Dengan metode ASSURE, guru dapat merancang pembelajaran yang tidak hanya mengajarkan keterampilan dasar tetapi juga membentuk dasar bagi mereka untuk memahami dan beradaptasi dengan teknologi, sesuai dengan tuntutan pendidikan di masa depan. RIRI (Cerita Anak Interaktif): Sahabat Bercerita Pembangun Karakter Anak Indonesia  Sumber referensi: Y, Chen. (2021) Research on the Effect of Mixed Teaching Strategies on Students' Creative Thinking. Thinking Skills and Creativity, Volume 39. [1] N., et al, Heitzmann. (2020). Differences Between Novice and Expert Teachers in Judgment Accuracy and Differentiated Instruction. Educational Psychology Review, 32 [2] TeachHUB. (2019). Benefits of Technology in the Classroom. [3] Santoso. (2019). Online Learning of Early Childhood Language Development Courses. [4] Freepik.com. (2022). Smiley teacher classroom_269072530 [5].

Selasa, 29 April 2025 | Edukasi

Sahabat Guru PAUD dan SD sahabat Educa, Ditjen GTK Kemendikbud akhir-akhir ini telah mensosialisasikan metode belajar ADDIE. Apa itu metode belajar ADDIE? Metode belajar ADDIE merupakan singkatan dari Analysis (Analisis), Design (Desain), Development (Pengembangan), Implementation (Implementasi), dan Evaluation (Evaluasi). Metode ini dirancang untuk memastikan bahwa setiap langkah dalam proses pembelajaran dilakukan secara terstruktur dan terukur. (Sumber: IG ditjen.gtk.kemdikbud) Apakah metode ini bisa diaplikasikan di PAUD & SD? Metode ini bisa diaplikasikan pada anak PAUD. Berikut ini beberapa alasannya: 1. Pendekatan terstruktur yang fleksibel: W. James Popham mengatakan: "Curriculum development requires both a clear, structured plan and flexibility to respond to the unique needs and interests of each learner." Model ADDIE memberikan langkah-langkah yang jelas namun tetap dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik anak didik. 2. Fokus pada kebutuhan anak Di tahap analisis, guru dapat mengenali kebutuhan belajar anak didik sesuai dengan tahap perkembangan mereka. Baca juga: 19 Variasi Metode Bermain PAUD & TK Berbasis Teknologi yang Anak Sukai 3. Pembelajaran yang menyenangkan dan menarik Guru bisa merancang aktivitas yang interaktif dan menyenangkan, seperti kegiatan bermain, drama, bercerita, dan lainnya. 4. Peningkatan pengalaman belajar yang diperlukan Guru dapat merancang pengalaman belajar langsung yang membantu anak memahami konsep dengan cara yang menyenangkan. 5. Evaluasi yang menyeluruh dan komprehensif Martha J. Zaslow mengatakan "Assessment in early education should be continuous and focus on the whole child, including cognitive, social, and emotional development." Melalui evaluasi yang terstruktur, guru dapat menilai perkembangan anak dalam berbagai aspek secara menyeluruh. 6. Pengembangan yang berkelanjutan: Guru mendapatkan kesempatan untuk melakukan perbaikan berkelanjutan, memastikan pembelajaran selalu optimal. 7. Mendukung pembelajaran berbasis pengalaman Caroline Pratt berkata: "Young children and primary school students benefit greatly from a learning environment that encourages exploration and meaningful interaction with the world around them." Melalui metode ini, anak didik mendapatkan kesempatan melakukan kegiatan melalui eksplorasi dan pengalaman langsung. Dick, W., Carey, L., dan Carey, J. O. dalam bukunya menuliskan: “A well-designed instructional system ensures that students receive the right learning opportunities, systematically progressing from one level to the next, fostering development through a well-structured process." Metode belajar ADDIE memungkinkan pendidik untuk merancang pembelajaran yang bertahap dan disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak. Model ini memastikan bahwa setiap tahap pembelajaran diperhatikan dengan cermat, dari analisis kebutuhan hingga evaluasi hasil belajar, yang sangat penting untuk perkembangan anak PAUD dan SD. Baca juga: 9 Cara Cepat Hafal Huruf dengan Metode Learning By Doing Tahap-tahap penerapannya di PAUD & SD Reiser, R. A. & Dempsey, J. V. menuliskan dalam bukunya: "Instructional design must account for the developmental stage of learners to ensure materials are cognitively and emotionally appropriate." Model ADDIE untuk anak usia PAUD dan SD, guru harus mempertimbangkan tahap perkembangan kognitif dan emosional anak. Artinya, tidak cukup hanya mengikuti langkah-langkah ADDIE secara teknis; konten dan metode juga harus sesuai dengan usia dan kemampuan belajar anak. Berikut ini adalah tahap-tahap menerapkan metode ADDIE di tingkat PAUD dan SD: 1. Analysis (Analisis) Pada tahap ini, guru mengidentifikasi kebutuhan belajar anak, termasuk keterampilan yang perlu dikuasai, karakter anak, serta cara belajar yang paling efektif sesuai usianya. Analisis juga mencakup tujuan pembelajaran yang spesifik dan sesuai dengan perkembangan anak. 2. Design (Desain) Guru merancang aktivitas pembelajaran yang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak, serta memilih media dan metode yang tepat, seperti permainan, lagu, atau cerita untuk mendukung pembelajaran. Desain ini juga mencakup perencanaan evaluasi untuk mengukur perkembangan anak. 3. Development (Pengembangan) Pada tahap ini, guru mengembangkan materi pembelajaran dan alat bantu seperti kartu gambar, mainan edukatif, atau poster yang sesuai dengan tema pembelajaran. Pengembangan juga meliputi pembuatan aktivitas yang menyenangkan, seperti permainan peran, untuk memfasilitasi pengalaman belajar anak. 4. Implementation (Implementasi) Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran yang telah dirancang, dengan memperhatikan kebutuhan dan respons anak selama proses pembelajaran. Dalam implementasi, penting untuk mengadaptasi pendekatan sesuai dengan dinamika kelas dan memastikan anak terlibat aktif dalam pembelajaran. 5. Evaluation (Evaluasi) Guru melakukan evaluasi pembelajaran untuk menilai sejauh mana anak telah mencapai tujuan pembelajaran. Evaluasi dilakukan melalui pengamatan, diskusi dengan orang tua, atau menggunakan portofolio untuk melihat perkembangan anak secara menyeluruh. Baca juga: Gratis LKPD PAUD Belajar Alfabet / Huruf | Yuk, Unduh Lembar Kerja Anak TK Apa contoh kegiatannya? Dalam bukunya, Morrison, G. R., Ross, S. M., Kalman, H. K., & Kemp, J. E. menuliskan: "Instruction for young children should be engaging and fun, incorporating playful and meaningful experiences that align with their developmental needs." Pembelajaran untuk anak-anak harus menyenangkan dan bermakna. Saat menerapkan metode ADDIE di PAUD atau SD, khususnya dalam tahap Design dan Development, guru harus merancang aktivitas yang interaktif, bermain sambil belajar, dan sesuai usia. Berikut ini adalah contoh kegiatan belajar dengan metode ADDIE untuk anak usia PAUD dan SD: Kegiatan untuk usia PAUD (4-6 tahun) bertema “Asyiknya Mencuci Tangan” Analysis: Melalui kegiatan analisa bersama tim guru dan sekolah didapatkan kesimpulan bahwa anak usia dini butuh pembelajaran kebersihan yang menyenangkan dan konkret. Design: Guru merancang lagu dan gerakan cuci tangan yang mudah diikuti. Development: Alat bantu seperti lagu, poster, dan sabun disiapkan untuk mendukung kegiatan.Implementation: Anak menyanyi sambil praktik mencuci tangan sesuai langkah yang benar. Evaluation: Guru menilai pemahaman anak lewat observasi dan tanya jawab sederhana. Baca juga: Kurikulum DEEP LEARNING di PAUD: Apa Cirinya dan Contoh Aktivitasnya? Bagaimana Penerapannya? Kegiatan untuk anak SD kelas 1-2 bertema “Pahlawan Kebersihan” Analysis: Melalui kegiatan analisa bersama tim guru dan sekolah didapatkan kesimpulan anak SD suka bermain peran dan mulai memahami konsep sebab-akibat. Di beberapa area juga sering didapatkan sampah berserakan. Design: Guru merancang permainan detektif untuk mengenalkan pentingnya kebersihan. Development: Disiapkan alat peraga seperti kaca pembesar, kartu petunjuk, dan poster kuman.Implementation: Anak bermain peran mencari benda kotor dan berdiskusi cara menjaga kebersihan. Evaluation: Pemahaman dievaluasi lewat pertanyaan, diskusi, atau gambar berurutan. KABI (Kisah Teladan Nabi): Animasi Pengembang Akhlak Mulia yang Disuka Anak Indonesia Sumber referensi: W. James Popham, Transforming Classroom Assessment, 2008 [1] Martha J. Zaslow, Assessment and Accountability in Early Childhood Education, 2009 [2] Caroline Pratt, I Learn from Children: An Introduction to the Reggio Emilia Approach, 1998 [3] Dick, W., Carey, L., & Carey, J. O. The Systematic Design of Instruction 2005 [4] Reiser, R. A. & Dempsey, J. V. Trends and Issues in Instructional Design and Technology, 2012 [5] Morrison, G. R., Ross, S. M., Kalman, H. K., & Kemp, J. E. Designing Effective Instruction. 2011 [6] Freepik.com. Smiley teacher classroom_269072530 htm [7].