Top

6 Kegiatan Pembuka Kelas PAUD yang Seru dan Menyenangkan

Oleh Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

  |  

26 Sep 2022

  |  

Edukasi

Dunia anak adalah dunia bermain, terutama untuk anak-anak usia PAUD. Seorang guru yang mengajar anak-anak PAUD harus memiliki cara kreatif agar pembelajaran dapat berjalan dengan menyenangkan. Salah satunya adalah dengan melakukan kegiatan menyenangkan sebelum kelas dimulai.

Dilansir dari Momjunction, kegiatan atau permainan pembuka kelas yang menyenangkan adalah cara yang bagus untuk mengakrabkan antara anak yang satu dengan anak yang lain, mengurangi rasa canggung, dan meningkatkan rasa percaya diri anak.

Selain memberikan pengaruh yang baik bagi kenyamanan anak saat berada di kelas, kegiatan pembuka yang menyenangkan akan membantu anak untuk lebih bersemangat, percaya diri, dan fokus dalam mengikuti pembelajaran selanjutnya. Dengan begitu, anak akan lebih fokus belajar dan lebih mudah dalam memahami materi pembelajaran. Berikut ini adalah beberapa kegiatan pembuka yang bisa menjadi inspirasi:

1. Gerak dan Lagu

Guru bisa memperdengarkan atau memutarkan beberapa judul lagu di saat sebelum jam belajar dimulai. Hal ini perlu dilakukan agar siswa menjadi familiar dengan lagu yang akan diajarkan di jam belajar.

Setelah itu, guru bisa mengajak siswa bernyanyi bersama dengan iringan lagunya. Biasanya beberapa siswa yang memiliki bakat seni akan lebih cepat menguasai lagu yang diajarkan. Hal ini akan memotivasi teman-teman lainnya untuk lebih semangat saat diajak bernyanyi bersama. 

Agar siswa bisa menguasai lagu dengan cepat, sangat disarankan agar guru piawai dalam memilih lagu yang akan diajarkan. Lagu yang nadanya sederhana dan syairnya tidak terlalu panjang, biasanya akan lebih mudah serta cepat dikuasai oleh anak-anak PAUD. Jika sebagian besar siswa sudah menguasai lagunya, guru bisa mengajarkan gerakan-gerakan yang sesuai dengan syair lagu yang dinyanyikan.

2. Aktivitas Pegang Bagian Tubuh Sendiri

Aktivitas interaktif ini biasa dipakai sebagai media pembelajaran tema diriku, subtema bagian tubuhku. Kata-kata yang biasanya diucapkan oleh guru adalah sebagai berikut:

  1. “Teman-teman di sini pasti sudah mandi, bukan?”
  2. “Kalau teman-teman sudah mandi, tentu bisa fokus.”
  3. “Sekarang, Bunda meminta teman-teman untuk memegang... hidung!
  4. “Lalu, pegang... telinga! (bisa dilanjutkan dengan meminta anak untuk memegang bagian-bagian tubuh lainnya)

Selain melatih konsentrasi, aktivitas ini sangat efektif untuk meningkatkan semangat dan keceriaan anak-anak. Bila ada anak yang salah menunjuk bagian tubuhnya (tidak sesuai instruksi), biasanya ia akan lebih tertantang agar lebih fokus dengan ekspresi wajah tetap berseri.

3. Menceritakan Dongeng Sederhana

Media dongeng adalah media yang cukup efektif untuk mengembangkan kecerdasan bahasa, kognitif, dan karakter anak. Guru perlu selektif dalam memilih dongeng yang cocok untuk diberikan kepada anak. Dongeng yang baik adalah dongeng yang relevan dengan tema atau materi pembelajaran yang akan diajarkan.

Media-media peraga akan menambah minat anak untuk lebih fokus memperhatikan, misalnya media boneka tangan, benda-benda nyata, miniatur ragam benda yang terdapat di dalam dongeng,  alat peraga menarik sebagai latar belakang, ataupun media menarik lainnya.

Guru juga bisa memberikan materi dongeng dalam bentuk film atau video, seperti yang ada di dalam aplikasi "Riri, Cerita Anak Interaktif". Aplikasi ini memiliki koleksi video dongeng yang sangat cocok untuk diajarkan kepada anak-anak PAUD karena mengandung nilai-nilai moral yang baik.

4. Tempat dan Aktivitas Belajar yang Relevan dengan Materi Pelajaran

Tempat belajar anak tidak melulu di dalam kelas. Saat anak-anak belajar dengan tema air, guru bisa mengajak mereka ke kolam renang sekolah atau ke tempat di mana kolam ikan berada. Akan lebih baik jika guru sudah merancang beberapa aktivitas yang berhubungan dengan air di tempat tersebut. Guru bisa mengajak anak-anak mengamati air, melakukan aktivitas yang menggunakan air, melakukan percobaan sains sederhana dengan media air, ataupun aktivitas lainnya sebagai kegiatan pembuka.

Selain memudahkan anak-anak memahami materi pelajaran yang akan disampaikan, anak-anak juga akan mendapatkan kesempatan untuk belajar dengan cara melakukan serta menggunakan media yang nyata.

5. Menampilkan Peta Pikiran Bergambar

Peta pikiran atau mind-map sudah sangat familiar digunakan oleh para guru. Peta pikiran yang menarik akan membuat anak-anak lebih fokus, serta memudahkan anak dalam memahami materi pelajaran. Agar anak-anak lebih tertarik dengan peta pikiran yang ditampilkan, guru bisa membuatkan peta pikiran bergambar.

Misalnya saat anak-anak PAUD sedang belajar tentang pengelompokan hewan menurut jumlah kakinya. Guru bisa menampilkan menampilkan "judul utama" pada bagian tengah gambar dengan kata-kata bertuliskan “kaki hewan”. Setelah itu, pada "kotak pertama" guru bisa menampikan gambar-gambar hewan berkaki dua. Pada "kotak ke dua", guru bisa menampilkan gambar hewan berkaki empat. Dari "judul utama" menuju masing-masing kotak, guru bisa membuat garis lurus.

Peta pikiran bisa dibuat secara manual (menggunakan spidol dan kertas manila), atau dibuat dengan media aplikasi Canva. Ada aneka variasi bentuk peta konsep yang sudah tersedia dalam bentuk template. Setelah guru menyelesaikan desain dari peta konsep yang dibuat, guru bisa mencetaknya pada kertas.

Peta pikiran bisa dipakai sebagai media mengajar di awal pelajaran. Guru harus bisa mengajak anak didik untuk belajar secara interaktif, misalnya dengan melakukan tanya jawab dan tebak-tebakan.

6. Melakukan Permainan Membuat Kelompok atau Barisan

Permainan ini biasanya dipraktikkan saat siswa belajar tema diriku, subtema gender (perbedaan laki-laki dan perempuan). Dalam permainan ini, guru meminta siswa untuk membuat kelompok atau barisan sesuai dengan instruksi yang diberikan guru. Instruksi yang diberikan guru adalah hal-hal yang berhubungan dengan perbedaan laki-laki dan perempuan. Beberapa instruksi yang bisa diberikan kepada siswa antara lain:

  1. “Buatlah barisan yang terdiri atas 2 laki-laki dan 2 perempuan dengan urutan laki-laki, perempuan, laki-laki, perempuan. 1, 2, mulai!”
  2. “Buatlah kelompok yang terdiri atas 1 laki-laki dan 2 perempuan. 1, 2, mulai!”
  3. “Buatlah kelompok yang terdiri atas 2 anak yang mengenakan celana dan 2 anak yang mengenakan rok. 1, 2, mulai!”

Selain berguna untuk memberikan semangat kepada anak-anak didik, kegiatan pembuka kelas juga bermanfaat untuk guru yang mengajar. Guru akan mendapatkan energi suka cita dari anak-anak, sehingga guru bisa mengajar dengan lebih semangat dan gembira.  


Sumber Referensi:

              1. Bharatan, N. (2021). 18 fun icebreaker games and activities for kids [1]

              2. Venet, A.S (2018). Simple powerful class opening activity [2]

Bagikan artikel ini

Author :

Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

Kak Zepe adalah pencipta lagu edukasi, pengajar di SD Olifant Sleman DIY, dan penulis artikel edukasi dan parenting.