Top

7 Ciri Anak Usia Dini yang Memiliki Kecerdasan Berbahasa dan Cara Membimbingnya!

Oleh Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

  |  

19 Sep 2022

  |  

Edukasi

Salah satu kecerdasan yang perlu dikembangkan pada anak usia dini adalah kecerdasan berbahasa. Kecerdasan berbahasa memungkinkan anak bisa berbicara atau berkomunikasi dengan hebat, baik lisan maupun tulisan. Anak yang dikaruniai kecerdasan berbahasa di atas rata-rata biasanya memiliki kemampuan berkomunikasi dan berbicara yang melebihi teman-teman sebayanya.

Carol Bainbridge, pakar parenting, berpendapat bahwa anak-anak yang memiliki bakat dalam kecerdasan berbahasa cenderung belajar membaca dengan cepat, bahkan seringkali memiliki kemampuan membaca di usia yang cukup dini. Mereka mungkin sudah gemar membaca di usia 3 tahun dan fasih membaca pada saat mereka berusia 5 tahun. Satu hal yang perlu digarisbawahi, mereka sering belajar membaca secara otodidak tanpa harus diperintah atau disuruh.

Orang tua perlu menyadari hal ini. Dengan dukungan dan bimbingan yang baik dari orang tua, keterampilan atau bakat anak dalam berbahasa ini bisa berkembang dengan lebih baik. Mari kita mengenal beberapa ciri anak yang dikaruniai kecerdasan bahasa dan cara membimbingnya agar kecerdasan ini bisa berkembang dengan lebih optimal.

1. Memiliki Keterampilan Berbicara yang Baik

Ia memiliki perbendaharaan kata yang lebih banyak dari teman-teman sebayanya. Bahkan, beberapa anak memiliki nada bicara dan power suara yang baik dan di atas rata-rata anak usia dini. Kemampuan ini ia dapatkan karena ia sangat intens melakukan kegiatan berbicara dengan orang-orang yang ia temui dan ia kenal.

Kegiatan seperti mengeja dan bercerita sangat baik untuk mengembangkan kepercayaan diri dan keterampilan berbahasanya.

2. Gemar Berkomunikasi

Saat diberikan penjelasan atau pertanyaan dalam satu kalimat, ia akan menanggapi dengan serius dan penuh semangat. Ia bisa merespon dan berusaha memberikan penjelasan yang terperinci agar dipahami lawan bicaranya, dan tentu saja ia terlihat sangat menikmatinya.

Orang tua perlu sering-sering mengajak anak berkomunikasi dan bersedia meluangkan waktu untuk mendengarkan cerita anak. Hal ini akan membuat keterampilan berbahasa anak bisa berkembang dengan lebih optimal.

3. Mudah Memahami Istilah-Istilah Baru

Kegemarannya dalam membaca buku dan menyimak segala informasi melalui berbagai media memungkinkannya untuk lebih memahami istilah-istilah baru.

Orang tua bisa mendampingi anak saat menonton film-film edukasi atau saat membaca buku. Biasanya anak akan mengajukan beberapa pertanyaan terkait dengan film yang ditonton atau buku yang dibaca. Orang tua bisa membantu anak dalam memberikan jawaban. Orang tua juga bisa berinisiatif untuk mengajak anak berdiskusi tentang film yang baru saja ditonton.

4. Mampu Menghafal Huruf dan Terampil Membaca dengan Lebih Cepat

Tidak semua anak usia dini menyukai kegiatan membaca, bahkan beberapa ahli tidak menganjurkan pelajaran membaca yang “terlalu serius” untuk diberikan kepada anak usia PAUD. Namun demikian, anak-anak yang memiliki keterampilan berbahasa, tidak akan mengalami kesulitan yang berarti ketika belajar mengenal huruf dan menerima pelajaran membaca.

Media bermain puzzle huruf, mainan balok bertema huruf, dan mainan lain bertema huruf bisa menjadi media belajar yang menarik bagi anak. Orang tua juga bisa mengunduh aplikasi Marbel Huruf dan Marbel Membaca, agar bisa dimainkan bersama anak melalui perangkat smartphone ataupun tablet. Permainan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan anak dalam mengenal huruf dan membaca.

5. Memiliki Kemampuan Mengeja dan Tata Bahasa yang Baik

Karena memiliki hobi dan kebiasaan berbicara, ia biasanya sudah memahami cara mengeja dan membuat kalimat sederhana dengan susunan yang baik. Ia juga mampu memahami materi pembicaraan dengan baik saat berkomunikasi dengan orang lain. 

Agar anak memiliki kemampuan mengeja dan berbicara dengan tata bahasa yang baik, orang tua perlu menghindari kata-kata dengan ejaan yang salah, misalnya kata “susu” menjadi “cucu”, kata “sedih” menjadi “cedih”. Walaupun anak-anak belum bisa mengatakan kata “sedih”, orang tua harus tetap menggunakan kata yang benar, yaitu kata “sedih”.

Dalam berkomunikasi sehari-hari, orang tua juga harus berusaha menggunakan kalimat yang baku, baik saat membuat kalimat pernyataan, pertanyaan, maupun perintah. Misalnya saat bertanya, “Apakah Adik sudah makan?” Orang tua perlu menghindari menggunakan kalimat tanya yang tidak baku, “Sudah makan?”

6. Gemar Membaca Buku dan Menceritakan Isi Buku

Orang tua perlu mendukung kegemaran anak dalam membaca buku dengan secara rutin membelikan atau menyediakan buku-buku yang baru. Selain itu, orang tua juga perlu memberikan ruangan khusus yang berfungsi sebagai taman bacaan atau perpustakaan kecil. Perpustakaan yang tertata rapi di ruangan yang bersih, dan dengan dekorasi yang indah akan memotivasi anak untuk semakin menggemari kegiatan membaca buku.

Setelah anak selesai membaca buku, orang tua bisa menanyakan banyak hal tentang isi buku yang telah dibaca. Orang tua juga bisa meminta anak menceritakan ulang dalam bentuk ringkasan cerita, baik secara lisan maupun tulisan.

7. Suka Membuat Karya dalam Bentuk Tulisan

Orang tua bisa mengenalkan aneka karya dalam bentuk tulisan, misalnya cerita pendek, puisi, prosa, cerita fiksi, cerita non-fiksi, dan lainnya. Dengan bimbingan orang tua, anak bisa diminta untuk membuat satu per satu variasi karya dalam bentuk tulisan (karya sastra).

Orang tua bisa menyediakan majalah dinding di ruang belajar anak atau di perpustakaan pribadi anak. Karya-karya yang telah selesai ditulis anak juga bisa didokumentasikan dalam bentuk foto digital atau disimpan di dalam map.

Setiap anak tentu memiliki kecerdasan berbahasa. Namun, tidak semua anak memiliki kecerdasan berbahasa di atas rata-rata. Bila si kecil memiliki kecerdasan berbahasa yang normal atau biasa saja, jangan berkecil hati. Beberapa tips di atas juga berguna untuk mengembangkan kecerdasan berbahasa semua anak usia dini.

Bagaimanapun, setiap anak memiliki keunikan dan kelebihan masing-masing. Dengan pendampingan dan bimbingan yang baik dari orang tua, pasti si kecil akan semakin termotivasi untuk mengembangkan bakatnya dengan lebih maksimal.


Sumber Referensi:

        1. Bainbridge, C. (2021). What does it mean to be verbally gifted [1]

        2. Gupta, P (2017). How to improve your child's language skills [2]

Bagikan artikel ini

Author :

Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

Kak Zepe adalah pencipta lagu edukasi, pengajar di SD Olifant Sleman DIY, dan penulis artikel edukasi dan parenting.