Top

8 Jenis Aktivitas Anak untuk Kesiapan Transisi PAUD ke SD

Oleh Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

  |  

05 Apr 2023

  |  

Edukasi

Untuk mempersiapkan transisi dari PAUD ke SD (Sekolah Dasar), berdasarkan aturan pemerintah dijelaskan bahwa usia masuk SD adalah 7 tahun. Anak-anak di usia di bawah 7 tahun belum terlalu dituntut untuk memiliki kemampuan membaca dan menulis. Namun, pada kenyataannya banyak Sekolah Dasar yang menuntut calon siswa yang mendaftar ke sekolahnya memiliki kemampuan yang baik dalam membaca, menulis, dan berhitung.

Pada kenyataannya, banyak anak berusia kurang dari 7 tahun memiliki kemampuan kognitif dan kematangan karakter yang mumpuni untuk bisa bersekolah di pendidikan tingkat dasar. Sebaliknya, ada juga anak-anak yang memiliki usia 7 tahun atau lebih, belum memiliki kemampuan yang baik untuk menempuh pendidikan di Sekolah Dasar.

Ayah dan Bunda bisa mengajarkan aneka aktivitas menyenangkan agar ia semakin siap memasuki pendidikan tingkat Sekolah Dasar. Aktivitas apa saja yang bisa Ayah dan Bunda lakukan bersama Si Kecil?

1. Pengembangan Keterampilan Membaca

  • Membaca Bersama
    Mintalah Si Kecil untuk membaca buku dengan lafal yang jelas, agar kepercayaan dirinya kian berkembang. Bila ia belum bisa membaca, Anda bisa membacakan buku untuk Si Kecil. Aktivitas ini bisa mengembangkan kecerdasan bahasa dan memperkaya kosakata.
  • Berdiskusi Berdasarkan Buku yang Dibaca
    Ajak Si Kecil berdiskusi atau melakukan tanya jawab perihal buku yang baru saja dibaca. Bila jenis buku yang dibaca adalah buku dongeng, Anda bisa menanyakan siapa karakter utama, pesan moral dari dongeng, atau meminta anak untuk menceritakan ulang tentang isi cerita secara garis besar.

2. Pengembangan Keterampilan Menulis

Ada dua jenis aktivitas yang bermanfaat untuk mengembangkan keterampilan menulis anak, yaitu:

  • Melakukan Kegiatan Penguatan Motorik Halus
    Kegiatan yang bisa dilakukan adalah bermain plastisin, meremas-remas kertas, mewarnai gambar, melukis dengan jari, bermain seni melipat kertas, meronce, bermain menempel serta melepas stiker dan lainnya.
  • Praktik Menulis
    Untuk anak-anak usia dini, tentu saja kegiatan menulis yang bisa dilakukan adalah kegiatan menulis yang sesuai dengan kemampuan serta tahapan usianya. Beberapa aktivitas praktik menulis yang menyenangkan bagi anak usia dini diantaranya adalah menebalkan huruf, menulis nama, menulis kata dengan bantuan titik-titik atau garis putus-putus, menulis dengan media jari plus cat air, mengerjakan lembar belajar dot-to-dot, menulis suku kata, dan lainnya. Variasi aktivitas akan membuat Si Kecil tetap bersemangat dan tidak mudah bosan.

3. Pengembangan Keterampilan Pengenalan Angka dan Berhitung

  • Pengenalan Angka
    Angka yang perlu dihafalkan oleh anak-anak PAUD adalah angka 1 sampai 20. Agar anak-anak semakin mengenal dan menghafal aneka bentuk angka, Ayah dan Bunda bisa mengajarkannya dengan aktivitas yang mudah dan menyenangkan. Beberapa metode yang bisa dilakukan hampir sama saat Si Kecil belajar praktik menulis, misalnya dengan mengerjakan lembar belajar dot-to-dot, menulis angka dengan media jari plus cat air, menebalkan angka, dan lainnya. Ayah dan Bunda juga bisa mengajak anak bermain aneka bermain yang memiliki bentuk angka, misalnya puzzle angka, mainan balok angka, dan lainnya.
  • Berhitung
    Media-media yang bisa digunakan selama anak belajar berhitung antara lain flash-card berhitung, poster edukasi tema berhitung, mainan stik hitung, sempoa, lembar belajar (worksheet) tema berhitung, puzzle tentang menghitung angka, dan lainnya. Anda juga bisa mengajarkan anak berhitung dengan media-media loose-part.

Ajak Si Kecil Menyusun Puzzle Angka Tema Ramadan Bersama Kabi dengan klik di sini.

4. Pengenalan Bentuk dan Warna

Agar kegiatan pembelajaran pengenalan bentuk semakin asyik, Anda bisa mengajak Si Kecil bermain flash card, poster edukasi, puzzle, dan media-media edukasi lainnya. Sedangkan aktivitas menyenangkan yang bisa dilakukan bersama SI Kecil agar semakin piawai dalam mengenal bentuk antara lain adalah dengan cara:

  • Meminta Si Kecil menyentuh atau menunjuk benda dengan bentuk-bentuk tertentu. Misalnya dengan memberikan instruksi, “Sentuh atau tunjuk benda berbentuk lingkaran!"
  • Meminta Si Kecil mengelompokkan mainan sesuai warnanya, misalnya dengan kalimat instruksi, “Masukkan mainan berwarna merah ke dalam keranjang berwarna merah, masukkan mainan berwarna biru ke dalam keranjang berwarna biru."

Bersama Marbel Belajar Bentuk, anak-anak akan dikenalkan pada dunia belajar yang lebih menyenangkan.

5. Mengajarkan Kemandirian

Beberapa contoh praktik dalam hidup sehari-hari untuk pengembangkan kemandirian anak adalah melatih anak:

  • Mengancingkan dan mengenakan baju.
  • Mengaitkan tali sepatu.
  • Merapikan baju dan mainan.
  • Menggosok gigi dan mencuci tangan.
  • Makan sendiri.

Kisah Nabi atau KABI (Tokoh Hebat dalam Islam) kini bisa ditonton di Vidio

  

6. Mengajarkan Konsentrasi dan Keterampilan Mendengarkan

Agar Si Kecil semakin piawai dalam mendengarkan instruksi, Ayah dan Bisa bisa intens dalam melakukan:

  • Komunikasi atau interaksi dalam hidup sehari-hari. Ajaklah Si Kecil mengobrol banyak hal, terutama yang berhubungan dengan mainan kesukaan, film kartun kegemaran, aktivitas yang paling disukai dan lainnya.
  • Membacakan buku-buku bacaan dan mengajaknya berdiskusi tentang isi buku yang baru saja dibaca.
  • Kegiatan bermain bersama. Permainan-permainan yang cocok untuk melatih konsentrasi anak antara lain puzzle, lego, bongkar pasang, memancing ikan, puzzle 3D, dan lainnya.

7. Kemampuan Berinteraksi dan Bersosialisasi dengan Teman Sebaya

Agar Si Kecil terbiasa berinteraksi dan bersosialisasi dengan teman sebaya, Ayah dan Bunda bisa mengajak Si Kecil:

  • Bermain bersama anak-anak tetangga (satu komplek / kampung).
  • Mengunjungi saudara, terutama yang memiliki anak yang berusia sama dengan Si Kecil.
  • Bergabung dalam sebuah komunitas sesuai hobi (menggambar, bersepeda, dan lainnya)

8. Membangun Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri perlu dibangun sebelum Si Kecil masuk SD agar ia semakin terampil dalam bersosialisasi, mengaktualisasikan diri, serta pengembangan keterampilannya yang lain. Tanpa kepercayaan diri yang baik, anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang mudah minder, rendah diri, dan mudah menyerah. Cara membangun kepercayaan diri adalah dengan meminta atau membiasakannya:

  • Tampil di depan umum sesuai dengan hobinya.
  • Mengikuti kompetisi-kompetisi sesuai bakatnya.
  • Membuat konten edukasi bersama yang menampilkan wajah anak (tidak harus dipublikasikan).
  • Mengemukakan ide atau pendapatnya, misalnya dengan bertanya, “Nanti malam Adik mau makan apa?” atau “Mengapa siang hari terasa panas sekali ya?”

Selain keterampilan-keterampilan di atas, Ayah dan Bunda juga bisa mengajak Si Kecil berkunjung ke sekolah barunya. Pastikan ia bisa mengenal paling tidak salah satu guru di sekolah tersebut. Hal ini akan membantu Si Kecil agar ia bersemangat dan lebih mudah menyesuaikan diri dengan tempat belajarnya yang baru. Ajaklah Si Kecil untuk melakukan aktivitas yang bisa mengembangkan dirinya, menunjang kesiapannya kelak saat masuk SD, dan melakukan kegiatan berkunjung ke Sekolah Dasar favoritnya! Semoga bermanfaat!

Dapatkan promo terbatas berlangganan KABI hanya di bulan April 2023. Klik di sini atau pada gambar

 

 


Sumber Referensi:

1. Freepik.com. (2022). Lovely asian girl [1]

2. Parents.com. (2022). Your kid will learn in kindergarten [2]

Bagikan artikel ini

Author :

Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

Kak Zepe adalah pencipta lagu edukasi, pengajar di SD Olifant Sleman DIY, dan penulis artikel edukasi dan parenting.