Top

Cara Mengatasi Bullying di Sekolah, Guru Harus Tahu!

Oleh Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

  |  

05 Sep 2022

  |  

Edukasi

Menciptakan lingkungan belajar di kelas yang ramah, sehat, dan menyenangkan adalah tanggung jawab seorang pendidik. Seorang pendidik juga perlu cermat dalam mengamati keadaan anak-anak didiknya. Marley Hall, mengatakan bahwa tugas guru tidak hanya mengidentifikasi dan mengatasi bullying secara konsisten. Guru juga harus menciptakan budaya saling menghormati dan menghargai di kelas. Bila ada indikasi terjadinya bullying atau intimidasi, seorang pendidik harus bisa segera mengetahuinya dan sigap dalam mengambil tindakan.

Bagaimana cara menciptakan suasana kelas yang aman, nyaman, dan bebas dari bullying? Mari kita simak tips berikut ini!

1. Menjadi Sahabat bagi Anak-Anak Didik

Hal-hal sederhana untuk menciptakan suasana akrab dan kekeluargaan adalah dengan tekun menjalin komunikasi yang baik kepada setiap siswa. Bila guru bisa menjadi sahabat bagi anak didiknya, semua anak akan lebih mampu bersikap terbuka, sehingga sekecil apa pun persoalan yang terjadi bisa segera diketahui oleh guru dan diselesaikan dengan baik.

2. Ciptakan Suasana Kekeluargaan Antarsiswa

Suasana kekeluargaan bisa dicapai bila ada jalinan komunikasi yang baik antarsiswa. Guru perlu mengadakan berbagai aktivitas yang memungkinkan setiap siswa bisa menjalin komunikasi dengan siswa lainnya. Apalagi bila ada indikasi seorang atau lebih siswa yang masih suka pilih-pilih teman atau membuat geng.

Salah satu contoh aktivitas yang bisa memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkomunikasi satu sama lain yakni kegiatan circle time. Kegiatan ini biasa diadakan sebelum kelas dimulai atau sebelum siswa pulang meninggalkan kelas. Anak-anak bisa bercerita dan berbagi banyak hal dalam kesempatan tersebut.

Kegiatan-kegiatan kelas yang bersifat kerja kelompok juga sangat penting untuk memupuk kekompakan dan keakraban antara satu siswa dengan siswa lainnya.

3. Kegiatan Wacana tentang Bullying

Siswa perlu memahami arti, jenis-jenis, dan cara mengatasi bullying. Guru dan seluruh warga sekolah bisa berkoordinasi untuk membuat suatu pembelajaran khusus bagi siswa untuk membahas segala hal tentang bullying. Sekolah juga bisa membuat acara semacam seminar tentang bullying yang melibatkan orang tua siswa.

4. Cermat dan Siaga di Semua Tempat

Semua guru harus cermat dan siaga dalam mengamati gerak-gerik siswa. Guru harus rutin mengawasi setiap ruang atau setiap sudut sekolah yang memungkinkan menjadi tempat terjadinya bullying, misalnya di kamar mandi, di bawah tangga, di ruang makan siang, dan tempat berpotensi lainnya. Guru juga perlu bekerja sama dengan semua staf di sekolah, sehingga guru lebih mudah dalam melakukan pengawasan-pengawasan di tempat yang jauh dari ruang kelas atau ruang guru.

5. Memahami Indikasi Terjadinya Bullying

Seorang guru harus mengenal jenis bullying dan indikasi-indikasi terjadinya bullying. Beberapa contohnya adalah:
- Seorang siswa yang terlihat takut dan enggan menatap mata siswa lainnya.
- Seorang siswa melakukan candaan yang berlebihan kepada siswa lainnya.
- Terjadi kontak fisik yang berlebihan terhadap seorang siswa, misalnya mendorong kepala atau badan.

6. Memberdayakan Siswa yang Berpengaruh

Beberapa anak yang memiliki karakter baik dan berpengaruh (bisa jadi teladan) cenderung enggan melakukan bullying terhadap temannya. Guru bisa memberdayakan siswa-siswa tersebut sebagai pengayom teman lainnya, terutama bagi siswa yang terlihat lemah dan rawan menjadi korban bullying. Mintalah anak-anak berpengaruh tersebut untuk melapor kepada guru apabila terjadi hal-hal yang mengarah pada bullying.

7. Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Siswa

Anak-anak yang kurang percaya diri dan memiliki mental yang lemah (mudah menyerah, mudah menangis, mudah mengeluh, dan lainnya), cenderung rentan untuk menjadi korban bullying. Guru harus piawai dalam mengembangkan rasa percaya diri setiap siswa, terutama bagi siswa yang terlihat kurang percaya diri.

Guru harus membantu setiap siswa untuk menemukan hal-hal yang bisa meningkatkan harga diri dan rasa percaya diri siswa dengan cara memberi ruang atau kesempatan bagi siswa tersebut untuk bisa mengembangkan bakat atau keterampilan yang ia miliki. Misalnya dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk tampil dalam suatu pertunjukan, baik di depan kelas atau di atas panggung. Motivasi dari seorang guru sangat dibutuhkan agar siswa bersedia mengikuti aktivitas-aktivitas tersebut.

8. Lakukan Intervensi yang Tepat saat Terjadinya Bullying

Saat terjadi kasus bullying, guru perlu melakukan tindakan intervensi yang tepat dan sesegera mungkin. Guru perlu mengadakan permbicaraan terpisah antara pihak korban dan pihak pelaku bullying. Terkadang, pihak pelaku dan kurban bullying sama-sama membutuhkan dukungan, sehingga guru tidak diperbolehkan terlalu menyalahkan atau menyudutkan pelaku bullying saja.

Seringkali pelaku bullying juga memiliki persoalan-persoalan lain yang mendorongnya melakukan bullying sebagai pelampiasan emosi. Sedangkan korban bullying perlu mendapatkan penguatan dan pendampingan sesegera mungkin.

Bukan tidak mungkin, seorang korban bullying juga bisa menjadi pelaku bullying di masa mendatang. Hal ini bisa terjadi karena ia belum mengalami penyembuhan secara mental atau masih ada perasaan dendam karena pernah menjadi korban bullying.

Bullying bisa mengakibatkan terganggunya susana kelas. Pembiaran terhadap bullying bisa menyebabkan terjadinya kecemasan dan ketidaknyamanan di kelas. Maka dari itu, seorang guru harus benar-benar mengambil tindakan yang cepat dan efektif untuk mendeteksi dan mengatasi masalah bullying di sekolah.

Wibawa seorang guru sebagai pendidik dan pelindung akan bisa dirasakan oleh anak-anak didik apabila guru bisa memberikan perhatian kepada setiap siswa, termasuk kepada siswa yang menjadi korban bullying. Saat sebuah kasus bullying bisa teratasi dengan baik dan cepat, maka kasus-kasus yang sama kemungkinan besar tidak akan terjadi kembali di sekolah.


Sumber Referensi

1. Gordon, S. (2022). Ways prevent bullying in classroom [1]

2. Holt, K. (2022). How to prevent school bullying [2]

Bagikan artikel ini

Author :

Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

Kak Zepe adalah pencipta lagu edukasi, pengajar di SD Olifant Sleman DIY, dan penulis artikel edukasi dan parenting.