Top

Literasi Digital untuk Anak Usia PAUD TERBARU: Pengertian, Manfaat, dan Cara Mengenalkan

Oleh Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

  |  

11 Mei 2023

  |  

Parenting

Literasi digital sangat penting dikenalkan kepada anak sejak dini. Dilansir dari unicef.org, dijelaskan bahwa literasi digital semakin diakui sebagai suatu hal yang penting dari keterampilan yang dibutuhkan oleh seorang anak sebagai sarana belajar, membuat suatu karya, dan dalam kehidupan sehari-hari. Itulah mengapa literasi digital perlu dikenalkan kepada anak sejak usia dini, yaitu agar ia memahami cara memanfaatkan teknologi secara bijaksana, efektif, dan berdaya guna.

Kembangkan Keterampilan Anak dalam Berliterasi Digital bersama Kelas Kreatif Gamelab.id. Daftarkan Sang Buah Hati dengan Cara Klik Di-SINI.

 

Perkembangan teknologi berjalan dengan sangat pesat. Anak usia dini membutuhkan suatu wawasan dan keterampilan agar mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi ini. Aneka konten dan informasi bisa dikonsumsi oleh anak-anak usia dini dengan mudah dan tanpa filter yang memadai melalui perangkat komunikasi.

Baca juga: Ciptakan 'Home Literacy Environment', Agar Anak Cinta Lierasi Sejak Dini

Beberapa kemampuan literasi digital yang perlu dikuasai anak dan perlu Ayah Bunda pahami antara lain:

  1. Mampu memanfaatkan perangkat komunikasi sebagai media dokumentasi serta membuat karya yang positif plus edukatif dalam bentuk gambar, audio, teks, maupun video. (Baca juga: Konten Digital Menarik yang Bisa Dibuat Orang Tua bersama Anak).
  2. Mampu menggunakan perangkat komunikasi sebagai media untuk memperkaya pengetahuan, memperluas wawasan, dan mendapatkan informasi terbaru.
  3. Mampu menyaring konten-konten yang layak untuk dikonsumsi.
  4. Mampu menghindari konten-konten yang tidak ramah anak serta tidak sesuai dengan norma dan budaya bangsa.
  5. Mampu memanfaatkan media komunikasi sebagai sarana belajar dan peningkatan kualitas diri.
  6. Mampu menyampaikan informasi melalui perangkat komunikasi dengan cara yang baik, sopan, dan sesuai dengan norma.

Bernalar Kritis adalah Salah Satu Keterampilan Penting bagi Anak Usia Dini di Era Digital. Yuk, Kembangkan Keterampilan Ini melalui Sebuah Dongeng.

 

Perangkat komunikasi bisa membawa manfaat bagi perkembangan anak-anak usia dini. Namun, tentu saja Ayah dan Bunda perlu memberikan batasan kepada anak agar tetap bisa memanfaatkan perangkat komunikasi secara bijak dan efektif. Ayah dan Bunda, berikut ini adalah rekomendasi durasi penggunaan perangkat komunikasi yang ideal bagi anak usia dini.

Aplikasi Koleksi LENGKAP Lagu Anak Tematik TK dan PAUD: Media Edukasi Menyenangkan yang Sesuai dengan Kurikulum Merdeka Belajar

 

  • Usia 0-1 tahun

  1. Tidak diperkenankan untuk terpapar layar elektronik (ponsel, TV, laptop, dan lainnya).
  2. Treatment ini direkomendasikan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
  • Usia 1-2 tahun

  1. Anak usia ini masih sangat sensitif dalam menggunakan perangkat yang menggunakan layar beradiasi.
  2. Disarankan untuk tidak menggunakan perangkat komunikasi yang menggunakan layar beradiasi. (Baca juga: 5 Aktivitas 'No Screen Time for Kids' yang Edukatif)
  3. Jauh lebih baik untuk memberikan aktivitas berupa permainan dalam bentuk benda nyata atau permainan yang memprioritaskan aktivitas fisik.
  4. Untuk keperluan edukasi, diperkenankan untuk menggunakan perangkat komunikasi paling lama 30 menit dengan pengawasan ketat dari orang tua.

Buku Cetak Produksi Tim Educa Studio: Bermanfaat dalam Mengembangkan Keterampilan dan Kecerdasan Anak. Dapatkan Koleksi Bukunya dengan cara Klik di-SINI.

 

  • Usia 3-5 tahun

  1. Untuk keperluan edukasi, diperkenankan untuk menggunakan perangkat komunikasi paling lama 60 menit dengan pengawasan ketat dari orang tua.
  2. Jeda hari untuk tidak menggunakan perangkat perangkat komunikasi sama sekali sangat disarankan (Misalnya hari ini menggunakan gadget. Namun, besoknya anak disarankan untuk beristirahat dalam menggunakan gadget).
  3. Guna menghindari kecanduan perangkat komunikasi, menjaga kebugaran tubuh, dan menjaga kesehatan mental maka kegiatan fisik dan menyehatkan sangat disarankan untuk dilakukan. Misalnya: melakukan olahraga 2-3 jam dalam sehari.

Marbel Bahasa Inggris: Gim Edukasi yang Bermanfaat untuk Mengembangkan Keterampilan Anak Berkomunikasi dalam Bahasa Inggris dengan Cara Mudah dan Menyenangkan.

 

  • Usia ≥ 6 tahun

  1. Anak yang sudah memasuki usia SD bisa diajak berdiskusi tentang membuat aturan bersama (anak dan orang tua) dalam hal penggunaan perangkat komunikasi.
  2. Ayah dan Bunda bisa membantu mengembangkan keterampilan anak agar semakin mampu menggunakan perangkat komunikasi secara bijaksana dan efektif.
  3. Ayah dan Bunda dapat membimbing buah hati agar mampu memanfaatkan perangkat komunikasi sebagai sarana edukasi, mendapatkan informasi, memperluas pengetahuan, dan memproduksi konten yang bermanfaat.
  4. Kegiatan fisik (olahraga) dan aktivitas sosial (interaksi dengan teman) juga sangat dibutuhkan agar anak bisa tumbuh optimal dan mencegah keterikatan dengan perangkat komunikasi. (Baca juga: 7 Aktivitas Fisik Anak PAUD yang Edukatif dan Menyehatkan)

Marbel Pelajaran TK dan PAUD: Meningkatkan Aneka Keterampilan yang Perlu Dikuasai Anak di Usia PAUD, Serta Membuatnya Semakin Siap Memasuki SD. Unduh Aplikasi Gim-nya dengan Klik di-SINI.

 

Di masa depan, anak-anak usia dini akan semakin akrab dengan pemanfaatan perangkat berteknologi canggih. Keterampilan literasi digital perlu diajarkan kepada sang buah hati sejak usia dini agar ia bisa survive di masa depan dan terhindar dari penyalahgunaan perangkat berteknologi masa kini. Semoga artikel ini bermanfaat!

Tim Educa Studio dan Gamelab.id Mengundang Ayah Bunda, Para Pemerhati Pendidikan Anak dan Guru untuk Mengikuti Webinar Gratis dan Dapat Sertifikat. Anda bisa Mendaftar dengan klik gambar di Bawah ini!

 

Sumber Referensi:

1. Unicef.org. (2022). Digital literacy children 10 things know [1]

2. Freepik.com. (2021). Father showing something laptop his daughter [2]

Bagikan artikel ini

Author :

Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

Kak Zepe adalah pencipta lagu edukasi, pengajar di SD Olifant Sleman DIY, dan penulis artikel edukasi dan parenting.