Top

6 Tips Membuat Anak PAUD Cinta Literasi

Oleh Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

  |  

10 Nov 2022

  |  

Edukasi

Kecintaan anak pada literasi perlu dipupuk sejak dini, karena keterampilan ini sangat dibutuhkan anak dalam memahami aneka hal dan ilmu pengetahuan yang baru. Dilansir dari literacytrust.org.uk, dikatakan:

“Literasi adalah kemampuan membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan dengan cara yang membuat kita dapat berkomunikasi secara efektif dan memahami dunia.”

Pemanfaatan teknologi di bidang pendidikan membuat anak-anak semakin mampu meningkatkan ilmu pengetahuan mereka. Oleh karena itu, kecintaan anak pada literasi perlu dipupuk sejak dini, agar anak semakin mampu menghadapi tantangan zaman. Namun, tentu saja sisi menyenangkan perlu menjadi salah satu pertimbangan, agar saat kita membangun kecintaan anak pada literasi, anak-anak tetap merasa nyaman dan bersuka cita.

Jadi, inilah beberapa tips untuk membuat anak PAUD cinta literasi!

1. Mendekorasi Ruangan Kelas menjadi Menarik dan Mengedukasi

Dekorasi kelas yang menarik akan membangun semangat dan kegembiraan anak saat berada di kelas. Hal ini akan membuat anak termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Akan lebih baik lagi, bila di balik sisi menarik dari dekorasi-dekorasi yang terdapat di ruangan kelas, terdapat nilai edukasi yang memberi kesempatan kepada anak untuk belajar di mana saja dan kapan saja. Misalnya, mencantumkan nama-nama hari pada dekorasi dinding berbentuk bunga, menempelkan bentuk huruf pada tiap anak tangga mulai dari huruf a, b, c, dan seterusnya, serta aneka dekorasi edukatif lainnya.

2. Fasilitas Sekolah yang Memadai

Fasilitas-fasilitas di sekolah akan memberi kesempatan kepada anak-anak didik untuk mampu mengekspresikan dirinya sesuai dengan bakatnya, terutama dalam hal keterampilan literasi. Beberapa fasilitas yang bisa membangun semangat dan kemauan anak dalam berliterasi adalah:

  • Penyediaan Microphone dan Loudspeaker
    Dengan perangkat ini, anak bisa melakukan presentasi dengan suara yang lebih jelas dan lantang, sehingga apa yang dikatakan anak akan menjadi lebih jelas. Hal ini bisa membangun semangat pada anak untuk melakukan presentasi.

  • Panggung Boneka
    Panggung boneka adalah panggung kecil yang bisa digunakan anak untuk bercerita. Biasanya anak dapat bercerita dengan media wayang, boneka jari, atau boneka tangan.

  • Pojok Baca
    Pojok baca biasanya ada di setiap kelas. Jumlah buku yang ada di pokok baca tidak terlalu banyak. Namun, pojok baca cukup efektif dalam membangun minat anak dalam membaca dan bisa digunakan sebagai media belajar-mengajar. Aneka buku yang perlu ada di pojok baca adalah buku-buku yang benar-benar digemari anak dan bisa digunakan guru sebagai sarana mengajar secara praktis.

  • Taman Bacaan (Perpustakaan)
    Taman bacaan menyediakan aneka buku yang menarik dan bervariasi, mulai dari buku cerita, buku ilmu pengetahuan, kamus anak, buku aktivitas anak, dan lainnya. Akan lebih baik lagi, bila di taman bacaan juga menyediakan buku-buku yang berguna untuk memperkaya pengetahuan guru dalam mendidik dan mengajar anak.

3. Guru yang Inspiratif dan Visioner

Agar anak semakin terampil dalam literasi, guru dalam suatu satuan PAUD perlu memiliki visi yang sama, yaitu mampu membangun semangat dan keberanian anak untuk berliterasi. Aneka aktivitas dan pembelajaran yang diberikan kepada anak didik mampu mendorong anak untuk berani tampil, semakin terampil berbicara, semakin percaya diri dalam mengungkapkan pendapat, semakin cinta membaca, dan lainnya.

Baca juga:

5 Guru Inspiratif dengan Semangat Pengabdian dan Pelayanan Tinggi

4. Suasana Kelas yang Nyaman dan Menyenangkan

Agar anak-anak didik merasa nyaman di kelas, maka guru harus mampu membangun suasana kelas yang memadai. Pendidik PAUD perlu menata ruang kelas dengan baik dan mempersiapkan setiap pembelajaran dengan lebih maksimal. Hal ini sangat berguna untuk menghindari rasa bosan anak dalam belajar. Variasi aktivitas saat pembelajaran juga sangat dibutuhkan agar anak-anak didik kian termotivasi untuk mempelajari serta melakukan hal-hal yang baru.

5. Membangun Karakter Siswa yang Percaya Diri

Aneka aktivitas yang mampu membangun kepercayaan diri anak adalah:

  • Olahraga bersama
  • Memasak bersama
  • Bercerita
  • Bernyanyi

Pendidik PAUD tidak hanya fokus memberikan perhatian kepada anak-anak didik yang cerdas dan berprestasi saja. Namun, juga tekun mencari cara serta jalan keluar untuk mengembangkan kepercayaan diri anak yang pemalu, minder, dan pendiam. Misalnya, dengan memberikan kesempatan kepada anak pendiam untuk mengungkapkan perasaannya, rajin mengajak berbicara anak yang terlihat kurang percaya diri, dan lainnya.

6. Mendorong Siswa untuk Berpikir Kritis (Critical Thinking)

Beberapa aktivitas yang dapat membuat anak semakin mampu berpikir kritis antara lain:

  • Memberikan pertanyaan terbuka kepada siswa.
  • Meminta anak membuat kreasi kerajinan tangan bebas dengan bahan botol bekas.
  • Meminta anak menggambar dengan instruksi yang tidak terlalu terperinci. Namun, tetap mengutamakan kebebasan anak dalam berekspresi dan berkarya.
  • Meminta anak mengamati suatu objek, lalu memberikan kesempatan kepada anak untuk mengutarakan pendapatnya mengenai objek tersebut.
  • Melakukan kegiatan eksperimen, lalu meminta anak mengemukakan pendapatnya tentang apa yang mereka pelajari dan hal-hal yang berhubungan dengan aktivitas tersebut.
  • Meminta siswa membandingkan dua objek yang berbeda. Namun, memiliki beberapa persamaan dalam kegunaan atau lainnya. Misalnya, meminta siswa membedakan antara sepatu dan sandal.

Ajak anak-anak belajar tentang cara mengembangkan critical thinking mereka dengan dongeng di bawah ini!


Sumber Referensi:

1. National Literacy Trust. (2022). What is literacy [1]

2. Raising Children. (2020). Literacy activities for children [2]

3. Freepik. Little twins discussing book [3]

4. Freepik. Medium shot kids and teacher at table [4]

5. Freepik. Happy kids at elementary school [5]

Bagikan artikel ini

Author :

Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

Kak Zepe adalah pencipta lagu edukasi, pengajar di SD Olifant Sleman DIY, dan penulis artikel edukasi dan parenting.