Top

7 Cara Efektif Mendidik Anak Semakin Produktif

Oleh Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

  |  

21 Des 2022

  |  

Edukasi

Apakah mendidik anak agar memiliki jiwa produktif adalah hal yang penting? Sebelum kita masuk pada pembahasan yang lebih mendalam, mari kita simak pendapat dari Elisa Cinelli seorang pakar parenting tentang makna produktivitas dalam ruang lingkup anak-anak:

“Produktivitas adalah keterampilan hidup yang dapat bermanfaat bagi anak-anak dalam banyak hal. Manajemen waktu yang baik, kemampuan untuk fokus, keterampilan untuk bertahan dalam menghadapi tantangan, serta pengaturan emosi yang baik adalah bagian dari produktivitas.”

Makna produktivitas bagi anak usia dini tentu saja berbeda dengan orang dewasa. Bagi anak-anak, produktivitas erat kaitannya dengan bagaimana anak-anak bisa memanfaatkan waktunya untuk hal-hal yang bermanfaat bagi perkembangannya di segala aspek, baik kognitif, keterampilan, maupun karakternya.

Bermain musik juga bisa meningkatkan produktivitas anak. Informasi selengkapnya silakan baca artikel di bawah ini:

15 Manfaat Bermain Musik bagi Perkembangan Anak

Agar si kecil memiliki produktivitas yang baik, tentu saja peran Ayah dan Bunda sangatlah penting. Inilah beberapa cara efektif agar Ayah dan Bunda bisa membimbing dan mendampingi sang buah hati sehingga ia semakin produktif dari hari ke hari.

1. Menjaga Kesehatan Tubuh Anak

Tidak ada manusia yang produktif bila ia mudah sakit-sakitan. Agar anak semakin sehat, Ayah dan Bunda perlu membantu pola istirahat dan pola makan si kecil. Pastikan ia tidak tidur terlalu larut malam dan memiliki waktu istirahat yang cukup di siang hari. Berikan pula asupan gizi yang baik dan seimbang agar kesehatan dan imunitas tubuhnya tetap terjaga. Ajak pula anak untuk rutin berolahraga ya, Ayah dan Bunda.

Baca juga:

7 Aktivitas Fisik Anak PAUD yang Edukatif dan Menyehatkan

2. Membantu Anak Mengenal Karakternya

Agar si kecil bisa memahami dirinya sendiri, Ayah dan Bunda perlu bersabar dan memberi kesempatan kepada si kecil untuk mengekspresikan dirinya sendiri tanpa merasa dipaksa. Beberapa contoh penerapan dalam hidup sehari-hari adalah:

  • Memiliki waktu untuk mendengarkan cerita dan keluh kesah di kecil.
  • Membiarkan si kecil memilih apa yang ia inginkan.
  • Saat ia marah, Ayah dan Bunda perlu mengajarkan cara meredamnya dengan kesabaran.
  • Membiarkan si kecil menangis saat bersedih, memberikan kesempatan kepada si kecil menyampaikan persoalannya, dan membantunya menemukan solusi terbaik.

Pembiasaan-pembiasaan atau treatment di atas bisa membantu si kecil mengenal diri mereka sendiri dan perkembangan yang ada dalam dirinya. Ia semakin paham bila dirinya semakin mampu mengontrol emosinya, dan perkembangan positif lain yang terjadi dalam dirinya.

Baca juga:

Beda Karakter Anak, Beda Juga Pola Asuh, Lho

Anak Era Digital Perlu Memiliki 6 Karakter Ini, yuk Simak Cara Mengembangkannya!

3. Minimal Fokus Pada 1 Potensi Anak

Berikan pengertian kepada si kecil bahwa ia memiliki banyak potensi. Jangan sampai ia merasa bahwa ia tidak memiliki potensi atau bakat yang berharga. Menulis, menggambar, berbicara, melakukan aneka macam olahraga, atau beraktivitas aneka seni adalah potensi yang mungkin beberapa diantaranya dimiliki oleh si kecil.

Kemudian Ayah dan Bunda bisa membimbing si kecil agar ia bisa menekuni minimal satu dari aneka keterampilan tersebut, terutama yang benar-benar ia gemari dan menjadi bakatnya. Bila ia bisa piawai dan bahkan meraih prestasi dari salah satu keterampilan yang ia tekuni, ia akan semakin tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri. Tentu saja hal ini bisa memacunya untuk bisa berprestasi di bidang-bidang lainnya.

Bila si kecil ingin menjadi story teller yang hebat, Ayah dan Bunda bisa memutar versi audio dari koleksi dongeng "Riri, Cerita Anak Interaktif" yang kini hadir di aplikasi Spotify.

4. Mengajarkan Pengelolaan Waktu

Waktu belajar efektif bagi anak usia dini adalah 25 menit. Ayah dan Bunda bisa memberikan selingan aktivitas lain setelah ia belajar, misalnya bermain, menggambar, mewarnai, dan aktivitas lain yang menyenangkan, atau memberikan waktu istirahat sekitar 10 sampai 15 menit.

Dalam hal pengaturan waktu, Ayah dan Bunda tidak perlu memberikan jadwal yang terlalu padat dan harus on-time untuk si kecil. Cukup berikan 3-4 aktivitas penting. Ayah dan Bunda bisa menyebutnya sebagai “misi” yang harus diselesaikan oleh si kecil. Ayah dan Bunda bisa menuliskan misi tersebut dalam satu kertas kecil yang menarik. Bila si kecil berhasil menyelesaikannya berikan tanda centang dan berikan apresiasi saat ia bisa menyelesaikan beberapa misi dengan baik.

Ayah dan Bunda bisa memperkenalkan aneka aktivitas penting yang perlu dilakukan si kecil setiap hari dengan media gim edukasi online. Gim ini berjudul "Marbel Kebiasaan Baik".

5. Ciptakan Lingkungan yang Positif

Agar si kecil semakin produktif, Ayah dan Bunda perlu piawai dalam menciptakan lingkungan yang positif, agar anak selalu mampu berpikir yang positif serta melakukan hal yang positif. Untuk menciptakan lingkungan yang positif, Ayah dan Bunda perlu memulainya dari hal-hal yang sederhana.

Ayah dan Bunda perlu memberi teladan kepada si kecil agar membiasakan diri melakukan hal-hal di bawah ini:

  • Memberi salam dengan senyum yang tulus.
  • Menanyakan kabar.
  • Memberikan waktu untuk menanyakan dan berbagi cerita tentang aktivitas harian.
  • Bersikap sabar bila ada yang berbuat salah.
  • Memberikan pujian bila ada yang membuat suatu kebaikan.
  • Menghargai pendapat setiap anggota keluarga.

Jangan lupa untuk mengajarkan 3 kata ajaib agar si kecil semakin mampu memberikan pengaruh positif bagi teman-teman sebaya dan lingkungan sekitarnya. Ayah dan Bunda bisa mengajarkan lewat lagu "Tiga Kata Ajaib".

6. Mengembangkan Keterampilan Anak dan Berkomunikasi

Agar keterampilan anak dalam berkomunikasi semakin baik, tentu saja Ayah dan Bunda perlu secara rutin mengajaknya berbicara. Ajarkan pula keterampilan menggunakan bahasa asing, terutama bahasa Inggris, karena banyak sekali sumber belajar yang beredar di masyarakat (online maupun offline) menggunakan bahasa tersebut.

Beberapa aktivitas sederhana yang bisa menstimulasi keterampilan anak dalam berkomunikasi adalah mengajak anak bernyanyi, menceritakan dongeng, atau bermain bersama. Saat berkomunikasi dengan si kecil, usahakanlah menggunakan gerakan yang mewakili kata-kata yang Anda ucapkan dan berbicaralah dengan suara jelas serta lantang.

7. Melatih si Kecil Menggunakan Perangkat Komunikasi sebagai Media Produksi

Bermain gim adalah salah satu aktivitas menarik saat si kecil menggunakan perangkat komunikasi. Karena banyak pula aneka gim edukasi yang bisa dimainkan anak dan baik untuk perkembangan kecerdasannya.

Selain sebagai media bermain gim edukasi, Ayah dan Bunda perlu mengajarkan kepada si kecil untuk membuat aneka produk yang bermanfaat dengan perangkat komunikasi yang dimiliki, misalnya dalam bentuk video, gambar, musik, foto, cetak, dan lainnya.

Agar si kecil semakin produktif dalam membuat karya yang bermanfaat bagi masyarakat, Ayah dan Bunda bisa mengajak si kecil untuk bergabung di kelas kreator Gamelab.id. Si kecil bisa belajar bersama para tentor handal yang sudah membuat ratusan produk edukasi dalam bentuk gim, video dongeng, alat peraga belajar, dan konten bermanfaat lainnya.

Di masa depan, tenaga kerja yang produktif akan sangat dibutuhkan di banyak perusahaan besar. Ayah dan Bunda bisa melatih si kecil sedini mungkin agar kelak ia bisa menjadi pribadi yang produktif dan berkarakter mulia. Tetap semangat mendidik sang buah hati ya, Ayah dan Bunda.


Sumber Referensi:

1. Cinelli, E. (2022). How to teach kids to be more productive [1]

2. Freepik. (2022). Mother little daughter playing together [2]

3. Freepik. (2022). Cute boy doing his school homework with his mother [3]

Bagikan artikel ini

Author :

Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

Kak Zepe adalah pencipta lagu edukasi, pengajar di SD Olifant Sleman DIY, dan penulis artikel edukasi dan parenting.