Top

Anak Bicara Kurang Sopan? Ini Cara Mencegahnya

Oleh Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

  |  

24 Jan 2023

  |  

Parenting

Dilansir dari e-journal.unair.ac.id, Soliha SF mengatakan bahwa, "Orang-orang yang menggunakan media sosial sekarang bebas untuk berkomunikasi dan berbagi informasi. Berita apapun satu sama lain bisa terpublikasikan tanpa memikirkan kendala seperti biaya, jarak, dan waktu." Di media sosial mungkin kita pernah menonton video tentang seorang influencer yang berkata-kata kurang sopan. Tidak jarang video-video tersebut memperoleh ratusan ribu bahkan jutaan views. Maka, tidak dapat dipungkiri juga bahwa video-video tersebut juga ditonton oleh anak-anak Indonesia. Tentu saja video tersebut bisa mempengaruhi perilaku anak, terutama dalam penggunaan kata-kata saat berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

Video atau konten di media sosial hanyalah salah satu penyebab dari perubahan perilaku anak-anak, terutama dalam hal sopan santun berbicara. Bagaimana cara mencegah agar sang buah hati tidak mudah berkata-kata yang kurang sopan serta tidak enak didengar? Yuk, kita simak caranya!

1. Bersikap Tenang dan Sabar

Ayah dan Bunda perlu bersikap tenang dan sabar bila melihat atau mendengar si kecil berkata-kata yang kurang sopan. Hindari reaksi yang terlalu berlebihan, misalnya bersikap marah-marah, kaget, dan terlihat begitu cemas. Beberapa anak melakukan hal yang kurang baik hanya karena ia ingin mendapatkan perhatian dari orang tua. Ayah dan bunda bisa mengambil waktu atau kesempatan yang tepat untuk menasehati si kecil agar tidak mengulangi perbuatannya lagi.

2. Menasihati dengan Cara yang Baik

Ada beberapa hal penting yang perlu Ayah dan Bunda perhatikan saat menasihati si kecil. Beberapa diantaranya adalah:

  1. Menggunakan bahasa yang lembut, menghindari berteriak, berkata-kata yang baik, dan berikan sentuhan pada bagian kepala atau bahu si kecil.
  2. Saat memanggilnya, Ayah dan Bunda disarankan untuk memanggil namanya.
  3. Berikan kesempatan pada si kecil untuk berbicara juga.

Menasihati anak terkadang bisa dilakukan bukan setelah anak berbuat suatu kesalahan. Namun, bisa juga dilakukan di dalam kehidupan sehari-hari. Ayah dan Bunda bisa menasihati atau menanamkan nilai-nilai kebaikan di saat mendampingi si kecil bermain. Salah satunya adalah dengan media dongeng dalam bentuk podcast. Koleksi dongeng RIRI, yang diproduksi oleh Bapak Andi Taru dan tim Educa Studio adalah salah satunya. Klik gambar di bawah ini untuk mendapatkan koleksinya!

3. Mencari Informasi tentang Alasan Ia Berkata Kasar

Beberapa faktor yang menyebabkan anak berkata kasar antara lain:

  1. Pengaruh dari luar, misalnya pergaulan atau media informasi / komunikasi.
  2. Ingin mendapatkan perhatian dari orang tua.
  3. Ingin mendapatkan pengakuan dari teman-temannya, misalnya dianggap anak yang gaul atau keren.
  4. Ingin dianggap bahwa ia adalah anak yang sudah dewasa.
  5. Mengalami gangguan emosional (marah, depresi, sedih, dan lainnya).

Untuk mengetahui lebih jelas tentang penyebabnya, Ayah dan Bunda bisa berkonsultasi dengan guru di sekolah atau para ahli anak. Setelah tahu akar permasalahannya, Ayah dan Bunda akan lebih mudah dalam menemukan jalan keluarnya.

Kata 'tolong', 'maaf', dan 'terima kasih' atau yang biasa disebut sebagai tiga kata ajaib adalah kata-kata yang baik untuk diucapkan. Agar anak terhindari dari kata-kata yang kurang sopan, Ayah dan Bunda bisa mengajarkan banyak kata-kata yang positif, tiga kata ajaib adalah beberapa contohnya. Ajarkan pada anak dengan sebuah lagu dari Educa Studio yuk!

4. Mengembangkan Kecerdasan Emosional Anak

Untuk mengembangkan kecerdasan emosional anak, Ayah dan Bunda bisa membantunya dengan:

  1. Membangun rasa empati
    Ajarkan kepada si kecil tentang pentingnya memahami perasaan orang lain. Tanamkan padanya bahwa kata-kata yang tidak sopan bisa membuat diri kita dan orang lain merasa tidak nyaman. Kemudian, ajarkan padanya bahwa berkata-kata yang sopan bisa membuat segalanya sesuatu menjadi baik, meskipun saat kita ada dalam suatu persoalan dengan orang lain.
  2. Mengontrol emosi
    Ajarkan kepada si kecil tentang cara mengontrol emosi, terutama saat ia merasa akan marah atau mengalami kecemasan yang berlebihan. Ayah dan bunda bisa mengajarkannya cara mengatur nafas untuk menenangkan diri, atau berusaha untuk tidak berkata-kata saat hati sedang gundah atau marah. Salah satu cara lainnya adalah dengan beraktivitas yang positif, saat hati sedang tidak tenang.

Mengembangkan kebiasaan-kebiasaan baik adalah salah satu cara mengembangkan kecerdasan emosional. Ayah dan Bunda bisa mengajarkan aneka kebiasaan baik kepada anak dengan sebuah aplikasi gim di bawah ini.

5. Menjadi Teladan yang Baik

Dalam kehidupan sehari-hari Ayah dan Bunda perlu membiasakan diri untuk berbicara dengan kata-kata yang baik dan nada bicara yang nyaman untuk didengar. Kebiasaan di rumah sangat mempengaruhi kebiasaan si kecil saat berada di lingkungan yang berbeda.

6. Membacakan Dongeng Pembangun Karakter

Dongeng anak ternyata sangat bermanfaat untuk mengedukasi si kecil agar mampu berkata-kata yang baik dan sopan. Ayah dan bunda bisa membacakan buku-buku dongeng pembangun karakter dengan nada bicara yang baik. Ajaklah si kecil untuk berdiskusi tentang isi dongeng dengan bahasa yang santun. Dalam kehidupan sehari-hari, si kecil akan terbiasa untuk menyelesaikan suatu persoalan dengan cara yang sopan dan kekeluargaan.


Baca juga:

1. Riri Cerita Anak Interaktif Kini Hadir Dalam Bentuk Podcast.

2. Tips Menulis Materi Dongeng Menarik untuk Anak PAUD


7. Batasi Penggunaan Media Komunikasi

Beberapa batasan yang perlu diterapkan kepada si kecil dalam hal penggunaan media komunikasi antara lain:

  1. Membatasi lama waktu penggunaan media komunikasi untuk mencegah kecanduan dan sikap anti-sosial.
  2. Membatasi usia di dalam menu setting setiap media sosial atau platform lain yang digunnakan anak. Pastikan Anda membantu memilihkan menu "for kids" atau sejenisnya, agar konten yang muncul adalah yang ramah anak.
  3. Membatasi konten yang dikonsumsi. Konten-konten edukasi perlu lebih diutamakan.
  4. Membatasi pemanfaatan media komunikasi, yaitu hanya digunakan sebagai media produksi dan mencari informasi yang bersifat positif.

Mau si kecil tumbuh jadi anak yang makin kreatif dan produktif? Ayah dan Bunda bisa mengajak sang buah hati di kelas kreatif Gamelab.id. Cara gabungnya, silakan klik gambar di bawah ini!

8. Memberikan Penghargaan untuk Setiap Perkembangan yang Positif

Ayah dan Bunda disarankan untuk tidak hanya memberikan peringatan kepada si kecil, saat ia berbuat sesuatu kesalahan. Namun, Ayah dan Bunda bisa memberikan suatu penghargaan saat si kecil mengalami perkembangan yang positif atau melakukan hal-hal yang baik. Penghargaan bisa dalam bentuk barang, atau bisa juga dalam bentuk pujian maupun tepukan lembut pada kepala serta bahu dan pelukan hangat.

Kasih sayang yang lembut serta tulus bisa membuat anak terhindar dari emosi yang tidak terkontrol dan segala persoalan yang bersifat emosional. Jangan lupa untuk selalu menunjukkan perhatian-perhatian yang kecil, dengan mengucapkan salam, menyapa si kecil, dan lainnya. Meskipun sederhana, hal itu juga bisa mencegah si kecil berbuat sesuatu yang tidak baik, termasuk berkata-kata yang kurang sopan. Semoga si kecil tetap tumbuh menjadi anak yang berhati mulia yang mampu berkata-kata serta berperilaku yang layak untuk menjadi teladan.


Baca juga:

1. Peran Orang Tua dalam Pengembangan Literasi Anak Usia Dini

2. 6 Cara Menyenangkan untuk Mengasah Kosakata Anak


Sumber Referensi:

1. Soliha, SF. (2015). Tingkat Ketergantungan Pengguna Media Sosial dan Kecemasan Sosial. Jurnal Interaksi 4 [1]

2. Freepik.com. (2022). Portrait asian boy standing closed his mouth [2]

3. Freepik.com. (2022). Serious dad looking after children while working home [3]

Bagikan artikel ini

Author :

Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

Kak Zepe adalah pencipta lagu edukasi, pengajar di SD Olifant Sleman DIY, dan penulis artikel edukasi dan parenting.