Top

Ketika Si Kecil Mulai Bertanya "Mengapa aku dilahirkan?", Itu Tandanya...

Oleh Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

  |  

06 Feb 2023

  |  

Edukasi

Hai Ayah dan Bunda Sobat Marbel! Pernahkan Si Kecil bertanya hal demikian? Mengapa aku dilahirkan? Bagaimana alam semesta bisa ada? Mengapa orang bisa meninggal? Itulah pertanyaan yang sering terucap oleh anak-anak yang memiliki kecerdasan eksistensial. Dilansir dari Nordangliaeducation.com, Nord Anglia mengatakan bahwa kecerdasan eksistensial mengacu pada tingkat kepekaan yang sangat tinggi dan kemampuan seseorang untuk menjawab pertanyaan yang mendalam, misalnya arti keberadaannya atau mengapa ia terlahir di dunia. Orang dengan kecerdasan eksistensial tidak hanya nyaman membicarakan pertanyaan-pertanyaan serius ini, tetapi juga berusaha untuk menemukan jawabannya.

Apakah si kecil memiliki kebiasaan dan ciri-ciri seperti yang disebutkan di atas? Yuk, kita simak cara mengembangkan kecerdasan eksistensial pada sang buah hati!

1. Menguatkan Nilai-Nilai Agama

Nilai agama adalah pondasi agar anak bisa mengembangkan kecerdasan eksistensialnya secara optimal dan seimbang (mampu berkembang dengan baik bersama aneka kecerdasan anak lainnya). Hal terpenting untuk menguatkan nilai-nilai agama adalah dengan mengajarkan kepada si kecil untuk tekun berdoa, beribadah, dan membaca kitab suci. Pembiasaan ini perlu diajarkan kepada si kecil sesuai tahap usia dan kemampuan anak. Jangan pula ada unsur paksaan.

Nilai-nilai agama juga perlu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ayah dan bunda perlu memberikan contoh yang baik dengan cara berbicara yang sopan, selalu menyelesaikan persoalan dengan kesabaran, suka berbagi dan menolong sesama, serta contoh perbuatan baik lainnya.

Kisah Sahabat Nabi (Islami) kini hadir di kanal Youtube! Cocok buat menguatkan nilai-nilai agama untuk anak Muslim.

2. Menanamkan Rasa Cinta pada Semua Ciptaan Tuhan

Ajarkan kepada si kecil bahwa semua makhluk hidup dan alam semesta adalah ciptaan Tuhan. Hewan, tanaman, dan alam semesta diciptakan untuk kebahagiaan manusia. Tugas manusia adalah mencintai dan menjaga semua ciptaan Tuhan.

Ajarkan kepada si kecil untuk mampu menjaga dan merawat diri sendiri, yaitu dengan cara rajin sikat gigi, mencuci rambut, memandikan badan, rajin berolahraga, serta makan makanan sehat dan bergizi. Kemudian, ajarkan pula kepada si kecil untuk merawat lingkungan sekitar, misalnya dengan menjaga kebersihan, menyiram tanaman, memelihara hewan peliharaan, mengurangi penggunaan kantong plastik, dan lainnya.

Untuk meningkatkan rasa syukur kepada sang pencipta yang telah menciptakan alam semesta, Ayah dan Bunda bisa mengajaknya bertamasya ke tempat wisata alam. Ajak ia berkreasi ke pegunungan, pantai, lembah, danau, dan tempat lain yang memiliki pemandangan yang indah.

Lagu di bawah ini mengajarkan kepada anak untuk mengasihi semua ciptaan Tuhan.

3. Melibatkan Anak Melakukan Aktivitas Charity

Aktivitas Charity atau kegiatan amal kasih adalah kegiatan yang dilakukan guna membantu orang-orang yang membutuhkan dengan cara membagikan makanan, pakaian, tenaga, dan lainnya. Ajarkan kepada si kecil pentingnya melakukan kegiatan amal kasih agar ia akan semakin memahami bahwa manusia adalah makhluk sosial. Seseorang yang diberi kelebihan wajib membantu sesamanya yang membutuhkan bantuan atau yang sedang berkekurangan. Tanamkan pula dalam diri anak bahwa perbuatan amal kasih juga berlandaskan pada ajaran agama.

Ayah dan Bunda bisa mengajak anak melakukan kegiatan amal kasih dengan cara:

  • Mengunjungi Teman atau Saudara yang Sedang Sakit
    Saat berkunjung pada orang yang sakit ajaklah si kecil untuk mendoakan dan menghibur orang sakit itu. Berikan kesempatan kepada si kecil untuk memberikan sesuatu dalam bentuk makanan atau barang.
  • Mengunjungi Panti Asuhan
    Saat mengunjungi panti asuhan, ajaklah si kecil untuk mampu berkomunikasi atau beraktivitas bersama anak-anak panti asuhan. Ajak si kecil untuk terlibat saat memberikan donasi yang berguna bagi anak-anak panti. Hal ini untuk mengembangkan kecerdasan sosial dan rasa empatinya.
  • Berbagi Makanan
    Libatkanlah si kecil dalam aksi berbagi makanan kepada orang-orang yang membutuhkan. Kegiatan ini bisa dilakukan saat perayaan hari besar agama atau saat merayakan ulang tahun. Lakukan aktivitas ini sebagai ungkapan syukur atas rezeki yang diterima atau kebahagiaan yang dirasakan di tengah keluarga.

Si kecil akan semakin memahami pentingnya saling berbagi kepada sesama dengan dongeng di bawah ini.

4. Pentingnya Quality Time bersama Keluarga

Anak-anak dengan kecerdasan eksistensial membutuhkan sosok teladan yang baik. Sosok penting dan utama yang harus ada dalam kehidupan si kecil adalah orang tua. Di tengah kesibukan bekerja atau melakukan aktivitas yang lain, Ayah dan Bunda perlu memberikan waktu berkualitas bersama si kecil.

Berikan perhatian dan kasih sayang kepada si kecil agar bonding antara Ayah dan Bunda dan si kecil semakin kuat. Waktu berkualitas bersama keluarga harus diisi dengan aktivitas yang menyenangkan dan jangan ada yang sibuk memainkan gawai.

Bila bonding antara orang tua dan anak sudah kuat, biasanya apapun yang dilakukan orang tua akan dengan mudah dicontoh oleh si kecil. Saat Ayah dan Bunda memberikan nasihat pasti juga akan lebih didengarkan dan ditaati oleh sang buah hati.

5. Mengajak Berdiskusi secara Mendalam

Ciptakanlah komunikasi yang baik antara Anda dan si kecil. Komunikasi yang baik akan membuat si kecil mampu bersikap terbuka untuk menceritakan apa yang ia alami dan ia rasakan. Agar hal ini bisa terwujud ayah dan bunda perlu secara rutin menanyakan kabarnya, aktivitas apa yang ia lakukan dalam sehari, serta menanyakan apa yang sedang ia rasakan.

Bila si kecil sudah bisa terbuka untuk menceritakan banyak hal kepada orang tua, biasanya ia akan lebih mudah untuk diajak berpikir secara mendalam. Ayah dan Bunda bisa mengajaknya berdiskusi tentang hal-hal yang mendalam dan yang selama ini belum diketahui oleh si kecil. Ayah dan bunda bisa memberikan pertanyaan-pertanyaan sederhana yang bisa membuat si kecil berpikir secara kritis.

Beberapa contoh pertanyaan yang bisa anda berikan adalah:

  • Mengapa burung memiliki sayap?
  • Bagaimana proses terjadinya hujan?
  • Apakah yang Adik rasakan saat dipeluk Ayah?
  • Siapa tokoh kartun kesukaanmu? Mengapa Adik menyukainya?
  • Mengapa ikan bisa bernafas di air?

Agar diskusi bersama si kecil bisa berlangsung dengan lebih menyenangkan dan seru, Ayah dan Bunda bisa membacakan aneka e-book terbaru. 

 


Baca juga:

1. Stimulasi Kecerdasan Majemuk dengan Aneka Jenis Permainan

2. 6 Ciri Anak Cerdas dan Cara Menstimulasi Kecerdasannya


Dilansir dari Midkent.ac.uk, dijelaskan bahwa, “Dengan mengambil bagian dalam hobi tertentu, kita dapat mengaktifkan otak kita untuk membangun jalur saraf baru yang memungkinkannya bekerja lebih cepat dan pada tingkat yang lebih tinggi.” Begitu pula dengan si kecil. Agar ia bersemangat dan tertarik untuk mengembangkan kecerdasan eksistensialnya, Ayah dan Bunda perlu memahami apa yang disukainya.

Bila si kecil sangat menyukai Sains, Ayah dan Bunda bisa mengajaknya berpetualang di wisata alam, mengajaknya berdiskusi tentang hal-hal yang berhubungan dengan pengetahuan alam, serta melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk menjaga kelestarian alam semesta. Semoga kecerdasan eksistensial si kecil semakin berkembang dan si kecil tetap merasa senang dan selalu menikmati aktivitas yang Ayah dan Bunda berikan.

Ayah dan Bunda Sobat Marbel, yuk ikutan promo "Tak Kenal Riri, Maka Tak Sayang". Ada Voucher gratis untuk menyambut Valentine.


Sumber Referensi:

1. Anglia, N. (2022). The nine types of intelligence [1]

2. Midkent.ac.uk. (2022). Scientists believe that certain hobbies or pastimes [2]

3. Freepik.com (2022). Little cute asian girl reading book nature [3]

Bagikan artikel ini

Author :

Kak Zepe (ZP. Heru Budhianto. KP)

Kak Zepe adalah pencipta lagu edukasi, pengajar di SD Olifant Sleman DIY, dan penulis artikel edukasi dan parenting.